Setiap sekolah biasanya punya sebuah ruang kecil bernama UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Di sinilah saya bertugas setiap hari. Ruangan ini sederhana saja, hanya ada beberapa tempat tidur, Lemari P3K, Lemari baju berisi seragam sekolah yang didominasi seragam olah raga, dan kipas angin yang berputar pelan. Tapi jangan salah, justru di ruang kecil inilah saya menyaksikan banyak kisah unik anak-anak setiap harinya. Kadang sepi, kadang penuh tawa, kadang juga penuh tangis, kadang penuh kepanikan karena harus rujuk di Rumah Sakit.
Hampir setiap hari ada saja murid yang datang. Ada yang terluka karena jatuh saat berlari, jari kejepit pintu, sakit gigi, atau muntah mendadak di kelas. Ada pula yang demam, suhu tubuhnya di atas 37 derajat, sehingga butuh istirahat lebih lama.
Namun, tidak semua yang datang ke UKS benar-benar sakit. Ada anak-anak murid kelas 1 yang masih pipis atau BAB di celana, sehingga membutuhkan baju ganti. Tapi jangan khawatir, di UKS kecil ini menyimpan banyak seragam ganti. Selain itu beberapa murid kelas tinggi yaitu kelas 5 dan 6 yang mana mereka mulai masuk masa puber, mereka sering mampir di UKS saat jam istirahat untuk sekedar berkisah tentang perubahan fisik yang terjadi pada tubuh mereka, perubahan suasana hati yang mereka rasakan. Ternyata tidak hanya sampai di situ, karena ada murid sekadar "mogok sekolah", menolak masuk kelas karena berbagai alasan. Mereka memilih datang ke ruang UKS, berbaring, atau sekadar duduk sambil bercerita. Kadang mereka bilang pusing, kadang bilang perut sakit, tapi setelah diajak ngobrol, ternyata mereka hanya ingin ditemani atau butuh waktu menenangkan diri. Dari sini saya belajar, bahwa UKS bukan hanya tempat merawat tubuh, tapi juga hati.
Bagi saya, menjadi petugas UKS bukan sekadar memberi obat atau plester pada luka. Lebih dari itu, saya belajar untuk mendengar dengan sabar, menenangkan anak-anak, bahkan sekadar menemani mereka tidur sebentar sebelum kembali ke kelas. Ada kepuasan tersendiri melihat wajah mereka kembali ceria setelah ditangani, meski hanya dengan hal sederhana.
UKS mungkin ruang kecil, tapi di dalamnya saya menemukan banyak pelajaran besar. Bahwa setiap anak memiliki caranya sendiri untuk mencari perhatian, mengekspresikan lelah, atau meminta kasih sayang. Dan di ruang sederhana ini, saya belajar arti kepedulian, kesabaran, serta bagaimana kehadiran kita bisa menjadi obat yang paling ampuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI