Mohon tunggu...
Siti Munawarah
Siti Munawarah Mohon Tunggu... Lainnya - 21107030075

Siti munawarah (mbak nawa) Mahasiswa UIN sunan kali jaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cerita Pedagang Gorengan Dihantam Minyak Goreng Mahal

9 Juni 2022   18:42 Diperbarui: 14 Juni 2022   09:19 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pemerintah sudah resmi menarik kembali harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan. Lantas kebijakan yang ditetapkan pemerintah berdampak  tinggi pada naiknya harga minyak goreng kemasan di berbagai tempat.

Kenaikan harga minyak goreng kemasan sangat berdampak kepada ibuk Murniati (40) seorang penjual  gorengan yang berada di Jl. Pasang lamo, Desa Teluk Singkawang, Kecamatan sumay, Kabupaten Muaro tebo, Jambi. Kenaikan  harga minyak goreng yang memang cukup terasa itu terjadi sejak aturan pencabutan HET diterapkan.

"Iya sampai sekarang tak kunjung turun. Kemarin sore saya beli (minyak goreng kemasan) 2 liter sampai Rp50 ribu," kata Murniati , kamis (9/6/2022).

Murniati mengatakan bahwa harga minyak goreng sekarang semakin tidak menentu. Apalagi beberapa hari terakhir ini yang setiap hari justru malah dirasakan semakin naik harganya.

Sedangkan untuk  bisa lanjut berjualan gorengan membutuhkan minyak goreng paling tidak  6 sampai dengan 8 kilogram minyak goreng setiap harinya. Namun jika memang sedang banyak pesanan kebutuhan minyak goreng bisa mencapai 12 kilogram per hari.

"Paling tidak sehari membutuhkan 6 sampai dengan 8 kilogram apalagi kalau sedang banyak pelanggan atau pesanan bisa mencapai 12 kilogram. Tapi sekarang ini harganya enggak menentu,  semakin hari semakin mahal saja harganya. Biasanya kemarin itu 2 kilogram hanya Rp28 ribu tapi sekarang naik jauh 2 kilogram Rp50 ribu, parah banget harga minyak sekarang. Kalau dulu itu Rp50 ribu dapat 4 kilogram sekarang ya Cuma dapat 2 kilogram ," ungkap ibu Murniati.

Walaupun  di sisi lain memang, kata ibu Murniati,semenjak dicabutnya aturan HET  minyak goreng kemasan tersebut dari pemerintah pusat ketersediaannya di pasaran memang semakin terjaga. Dapat diartikan stok minyak goreng tidak lagi susah untuk didapatkan di toko-toko kecil muupun di pasaran.

"Sebelum harga Rp14 ribu dicabut ya susah banget nyari jual minyak goreng sampe ngantri panjang di minimarket. Tetep ada sih tapi  cuma ya belinya dibatasin. Kemarin ke minimarket itu mau beli dibatasi cuma boleh satu orang satu 1 kilogram minyaknya," jelas ibu Murniati.

Pembatasan pembelian minyak goreng di minimarket itu sempat sangat menyulitkan ibu Murniati untuk berdagang gorengan. Bahkan ia harus menyiasati dengan bergantian untuk membeli minyak goreng bersama keluarganya.

"Sampai akhirnya ya kita harus  bergiliran untuk belinya sama keluarga. Gantian gitu, kalau enggak kayak gitu ya nggak mungkin bisa jualan. Ya harus bolak-balik. Sekarang stok ada sih  cuma ya itu harganya mahal banget. Semenjak dicabut kemarin terus sekarang banyak yang jual minyak goreng lagi, cuma harganya naik dan blom juga turun sampai sekarang ," ujar ibu Murniati.

Ibu Murniati yang berjualan gorengan sejak 2011  bersama anak gadisnya mereka menyediakan berbagai macam jenis cemilan di antaranya tahu, tempe, bakwan, pisang, roti goreng, mpek-mpek ceker, sukun goreng dan lain-lain. Ia biasa berjualan mulai dari pukul 14.00 siang hingga 22.00 malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun