Mohon tunggu...
Siti Mugi Rahayu
Siti Mugi Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru yang tertarik pada pendidikan yang humanis.

Mengajar di SMA Al Muslim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermain Peran dalam Mengajar

5 November 2012   03:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:58 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Lepas rekan saya melakukan supervisi pada guru-guru, oleh-oleh yang selalu saya tunggu adalah metode pembelajaran yang baru buat  dan menarik buat saya.
Kali ini saya dioleh-olehi metode pembelajaran menarik dari seorang guru TK. Guru ini laki-laki. Awalnya saya mengira tak ada pria yang berminat menjadi guru taman kanak-kanak, ternyata kecurigaan ini keliru. Maklum saja, saya jarang menemukan guru TK seorang bapak, padahal di dunia nyata, bapak-bapak lebih diminati oleh anak-anak kecil. Bapak-bapak yang sabar, tentunya.
Sebut saja, Pak Amir. Pagi itu Pak Amir masuk kelas. Pada saat melakukan review pertemuan sebelumnya, Pak Amir bertanya : “Anak-anak, minggu kemarin kita kedatangan seorang tokoh agama. Siapakah beliau ?”, anak-anak mungil itu kontan menjawab “Aa Gyyyyymm..”.

Ow, pikiran saya langsung bertanya, Aa Gym datang ke kelas ini ???
Pertanyaan berikutnya yang dilontarkan Pak Amir,”Kemarin Aa Gym menyampaikan pesan berupa SPO. S adalah kependekan dari apa?”, anak-anak langsung menjawab ,”Simpaaan”. Satu persatu siswa menjelaskan maksudnya.
“Kalau P?” , “Pilaah”
“O?”, “Olaah”
Ooh... ternyata Aa Gym datang menyampaikan pesan dalam pelajaran Green Education, berupa pesan singkat yang sarat makna. S untuk simpan, artinya, menyimpan sampah di dalam kantong jika tidak ditemukan tempat sampah di sekitar kita. P artinya pilah, berarti anak-anak belajar memilah sampah, organik anorganik, serta sampah basah atau kering. O berarti olah. Di sini anak-anak belajar mengolah sampah. Aa Gym pun menyelipkan perintah agama dalam menjaga kebersihan.

“Hari ini, kalian akan kedatangan seorang juru masak. Nama juru masak ini adalah Chef Amir”. Pak Amir menjelaskan profesi Chef ini dengan sangat antusias. Termasuk penjelasan mengenai mengapa dijuluki Chef, tugas Chef, dan sebagainya.
Untuk melengkapi profesinya, Chef Amir memakai celemek, membawa beberapa bahan masakan dan sayur-sayuran. Melibatkan anak-anak dalam resepnya membuat sarapan pagi. Pembelajaran menjadi sangat menyenangkan.
Tahulah saya, ternyata Pak Amir menggunakan peran para tokoh dalam pembelajarannya. Aa Gym tidak datang dengan sebenarnya, hanya tokoh tiruan yang didatangkan khusus terkait tema tertentu. Keterlibatan anak-anak dan analogi tokoh yang didatangkan ini selalu membawa sesuatu yang menarik. Selain membuat siswa tidak perlu kesulitan menghapal dan mempelajari materi pelajaran, siswa-siswa mungil inipun antusias dengan menanti tokoh baru apalagi yang akan dibawa oleh gurunya?
Hmmm... saya jadi turut berfikir kira-kira tokoh siapa yang akan saya bawa ke kelas saya  yaa ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun