Mohon tunggu...
Siti maisah Hanani
Siti maisah Hanani Mohon Tunggu... Universitas Gadjah Mada

Hai, saya Siti Maisah Hanani, Mahasiswa S2 Kesehatan Masyarakat UGM Peminatan Kesehatan Lingkungan. Sebagai pribadi yang visioner dan berenergi positif, saya percaya setiap tantangan dapat menjadi peluang untuk menghadirkan solusi kreatif. Dengan semangat optimis, saya berkomitmen berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dari Sampah Jadi Rupiah : Gerakan Rosok di Masyarakat

28 September 2025   19:47 Diperbarui: 28 September 2025   19:57 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Kegiatan Rosok di Kampung Manilo, Bogoran Trirenggo Bantul, DI Yogyakarta Tahun 2025

 

          Pernahkah kamu berpikir, "Kemana ya sampah plastik, kertas, atau botol bekas yang kita buang setiap hari?" Fakta mengejutkan: Menurut data terbaru per awal 2025 dari Sistem Pengelolaan Sampah Nasional (SPSN) yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sekitar 33,621 juta ton timbulan sampah per tahun, dengan sebagian besar (39,91%) belum terkelola dengan baik dan sebagian besar berakhir di TPA atau mencemari sungai dan laut. Ironisnya, hampir setengah dari jumlah itu sebenarnya masih bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali. Jika tidak ada solusi praktis, tumpukan sampah akan terus membebani TPA, mencemari lingkungan, dan mengganggu kesehatan masyarakat.

Manfaat Rosok untuk Masyarakat dan Lingkungan :

1. Mengurangi Beban TPA

Jika setiap rumah tangga rutin memilah sampah, volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir akan berkurang drastis. Ini artinya umur TPA lebih panjang dan pencemaran lingkungan bisa ditekan.

2. Cegah Penyakit Akibat Sampah

Sampah yang menumpuk jadi sarang nyamuk, lalat, dan tikus. Dengan memilah dan menjualnya ke rosok, potensi penyebaran penyakit bisa ditekan.

3. Menambah Penghasilan

Harga barang bekas memang bervariasi. Botol plastik bisa dihargai Rp2.000–3.000/kg, kertas koran Rp1.500–2.500/kg, dan logam jauh lebih tinggi. Jika dikumpulkan rutin, hasilnya lumayan untuk menambah uang belanja.

4. Menguatkan Solidaritas Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun