Mohon tunggu...
Siti Hofifah
Siti Hofifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - GOVERNMET SCIENCE

EDUKASI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Diplomasi dan Strategi Tiongkok Dalam Meraih Pengaruh Kawasan Asia Tenggara

21 Februari 2021   22:35 Diperbarui: 21 Februari 2021   23:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiongkok terus memperkuat pengaruhnya di seluruh dunia bukan hanya dengan menonjolkan kekuatan angkatan lautnya atau dengan membuat pulau-pulau palsu di Laut Tiongkok Selatan tapi juga dengan kekuatan ekonomi melalui kegiatan perdagangan dan sekarang dengan membentuk bank baru yang disebut asia Infrastructure Investment Bank ( AIIB ). Tujuan dibentuknya AIIB adalah mendukung konektifitas, integritas, dan meningkatkan perekonomian secara keseluruhan serta meningkatkan daya saing negara-negara di Asia Tenggara.

Adapun pengertian secara umumnya, Diplomasi adalah suatu perpaduan ilmu dan seni untuk benegosiasi baik itu dari segi politik, ekonomi, perdagangan, pertahanan, militer, dan sosial. Kita bisa melakukan diplomasi kecil-kecilan yaitu sesame manusia dan bisa juga di lakukan oleh antar negara yang mana seseorang yang telah di pilih resmi oleh negara untuk menjadi sebagai utusan negara dalam pertemuan atau menjalani tugas di luar negeri asalnya dan dia biasanya di sebut diplomat.

Di dalam diplomasi ada beberapa yang harus kita ketahui baik dari fungsinya, yang mana fungsi utamanya adalah menyelasikan berbagai permaslahan internal maupun external yang harus melewati perundingan yang di perlancar dengan saling menjaga hubungan pribadi dan saling pengertian.

Lompatan  terbesar  dalam  perkembangan  studi  diplomasi  terjadi  pada  saat  terbentuknya sistem  Westphalia,  di  mana  terjadi  formalisasi  atas penggunaan  diplomasi  setelah  pertemuan negara-negara  di  Ossnabruck  dan  Munster.  Pada  saat  itu,  diplomasi  merupakan  bagian  yang sejalan dengan kedaulatan negara, serta dilaksanakan secara khusus oleh staf-staf pemerintahan. Walaupun demikian, dalam perkembangannya pelaksanaan diplomasi tidak lagi hanya dilakukan oleh  staf-staf  pemerintahan  karena  diplomasi  dapat  dilakukan  pula  oleh  berbagai  aktor  non-negara.   Selain   itu,   diplomasi   kontemporer   memperbolehkan   para   penstudi   dan   praktisis diplomasi  untuk  memperlebar  cakupan  diplomasi yang  ditandai  dengan  mulai  berkembangnya bidang-bidang diplomasi seperti diplomasi ekonomi, militer, e-diplomacy dan diplomasi budaya.

Diplomasi budaya menggunakan hasil-hasil kebudayaan sebagai manifestasi utamanya. Seperti misalnya melalui promosi kebudayaan yang dimiliki oleh suatu negara melalui mode pertukaran edukasi, seni dan budaya populer seperti literatur, musik, dan film. Banyak dari instrumen diplomasi budaya ini yang masih dipergunakan hingga saat ini. Terlepas dari hal tersebut, terdapat beberapa perubahan signifikan yang terjadi sebagai akibat munculnya dunia saat ini memaksa diplomasi budaya untuk menyesuaikan pelaksanaannya melalui cara-cara yang lebih bervariasi, melibatkan baik aktor negara maupun aktor non-negara seperti (tapi tidak terbatas pada) organisasi-organisasi privat, akademisi, philanthropists, missionaries dan pelaku seni dalam melakukan misi-misi kebudayaan.

Adapun tema yang diangkat dalam kegiatan Webinar tersebut yaitu; mengenai Diplomasi dan Strategi Tiongkok dalam meraih pengaruh kawasan Asia Tenggara. Kegiatan tersebut di isi oleh pembicara yang ahli dibidangnya diantaranya adalah : Ani Khoirunnisa,M.Si., dan beberapa narasumber hebat lainnya.

Ada beberapa pelajaran menarik yang bisa diambil dari strategi Tiongkok dalam meraih pengaruh kawasan Asia Tenggara dalam pembentukan AIIB ini. Pertama, kecenderungan semakin banyaknya negara-negara Eropa bergabung dalam AIIB, memberikan indikasi bahwa lembaga perbankan dan keuangan tradisional seperti, Bank Dunia, IMF mulai kehilangan pelopor dalam memberikan kesejahteraan bagi dunia. Kedua, bergabungnya negara-negara besar zona Euro dengan Tiongkok merupakan pengakuan terhadap Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi dunia. Keputusan negara-negara Eropa bergabung dengan AIIB akan menimbulkan persoalan diplomatik terutama dengan AS karena selama ini AS berusaha untuk mengatasi peningkatan pengaruh Tiongkok baik secara ekonomi maupun diplomasi di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun