Mohon tunggu...
Siti Badriyah
Siti Badriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hallo saya siti badriyah mahasiswi uinsa. saya ingin mengembangkan karya dan berbagi pengalaman dengan kalian semua.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelanggaran HAM Anak-anak

14 Mei 2024   21:17 Diperbarui: 14 Mei 2024   21:40 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pelanggaran HAM anak-anak

Oleh : Siti Badriyah

Hak asasi manusia anak-anak adalah hak dasar yang perlu dijamin dan dilindungi untuk memastikan kesejahteraan mereka. Namun, sayangnya, di berbagai belahan dunia, masih banyak kasus pelanggaran HAM anak-anak yang terjadi. Pelanggaran ini dapat berupa pelecehan, eksploitasi, diskriminasi, atau bahkan kekerasan fisik dan psikologis.

• Pelanggaran HAM Anak-Anak:

Salah satu bentuk pelanggaran HAM anak-anak yang paling sering terjadi adalah pelecehan seksual. Anak-anak rentan menjadi korban pelecehan oleh orang-orang yang seharusnya melindungi dan peduli terhadap mereka, seperti anggota keluarga, guru, atau tokoh agama. Pelecehan seksual dapat meninggalkan dampak psikologis yang serius dan berkepanjangan pada korban.

Selain itu, eksploitasi anak-anak dalam bentuk kerja paksa atau perdagangan manusia juga merupakan pelanggaran HAM yang merugikan. Banyak anak-anak dipaksa untuk bekerja dalam kondisi yang tidak aman dan tidak manusiawi, tanpa akses pendidikan yang layak atau perlindungan hukum.

Diskriminasi terhadap anak- anak juga sering terjadi, terutama terhadap mereka yang berasal dari kelompok minoritas atau latar belakang ekonomi yang rendah. Mereka mungkin diabaikan dalam hal akses pendidikan, layanan kesehatan, atau hak-hak dasar lainnya hanya karena identitas atau status sosial mereka.pelanggaran HAM terhadap anak-anak berfokus pada berbagai aspek, termasuk eksploitasi kerja, kekerasan seksual melalui internet, dan perlindungan anak dari kekerasan. Berikut adalah beberapa contoh:

- Eksploitasi kerja (Merampas masa depan anak-anak) : Eksploitasi kerja anak-anak merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang merugikan. Di berbagai negara, anak-anak dipaksa untuk bekerja di usia yang seharusnya mereka habiskan untuk bermain dan belajar. Mereka diperlakukan sebagai alat untuk mencari keuntungan ekonomi tanpa memperhatikan hak-hak dan kebutuhan mereka. Akibatnya, masa depan mereka dirampas, dan peluang untuk mendapatkan pendidikan yang layak menjadi semakin tipis.

Eksploitasi kerja anak-anak terutama terjadi di sektor-sektor yang rentan seperti pertanian, industri garmen, dan jasa rumah tangga. Anak-anak sering kali bekerja dalam kondisi yang tidak aman dan tidak manusiawi, tanpa mendapatkan upah yang layak atau perlindungan hukum yang memadai. Mereka juga rentan mengalami pelecehan fisik dan psikologis dari majikan mereka.

Untuk mengatasi masalah eksploitasi kerja anak-anak, langkah-langkah preventif dan intervensi yang komprehensif harus diambil. Pemerintah dan lembaga internasional perlu mengadopsi kebijakan yang melindungi hak-hak anak-anak dan menghapuskan praktik eksploitasi kerja. Selain itu, masyarakat sipil dan organisasi nirlaba juga memiliki peran penting dalam memberikan dukungan kepada anak- anak yang terkena dampak eksploitasi kerja dan memperjuangkan hak-hak mereka

- Kekerasan seksual melalui internet: Artikel ini membahas bagaimana kekerasan seksual terhadap anak-anak seringkali terjadi melalui internet. Kekerasan ini dapat berupa penggunaan anak-anak dalam konten pornografi, penipuan, atau pelecehan seksual lainnya. Artikel ini juga menyoroti bagaimana pemerintah Indonesia berusaha untuk mengurangi pengaruh kekerasan ini dengan cara mengblokir situs-situs yang berisi konten tersebut. Pelecehan seksual terhadap anak-anak adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang paling mengganggu dan merusak. Anak-anak, yang seharusnya dilindungi dan diberikan kasih sayang, justru menjadi mangsa predator yang tidak bermoral. 

Pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja, mulai dari rumah tangga hingga institusi pendidikan. Anak-anak seringkali takut atau tidak mampu melaporkan kejadian ini karena rasa malu, takut, atau ancaman dari pelaku. Akibatnya, banyak kasus pelecehan seksual terjadi secara tersembunyi, meninggalkan bekas luka yang sulit sembuh.Pelecehan seksual dapat memiliki dampak jangka panjang yang serius pada korban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun