Mohon tunggu...
Siti Arniansyah Kusnul
Siti Arniansyah Kusnul Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi (19170005)

Lakukan hari ini. Jika bisa hari ini, kenapa tidak?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengajar dengan Metode Pengajaran Langsung Lebih Terstruktur

9 April 2020   14:05 Diperbarui: 9 April 2020   17:50 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Agar efektif dalam pembelajaran, guru harus menguasai terlebih dahulu konsep ataupun keterampilan sebelum mendemonstrasikan kepada siswa. Guru harus memahami secara mendalam apa yang akan diajarkan kepada siswa. Kemudian, mengajarakannya secara teliti, tahap demi tahap secara perlahan agar siswa mampu memahami dan tanpa membuat siswa melakukan hal yang keliru atau tidap tepat (melakukan hal yang tidak perlu) hal ini lebih efektif dalam proses pengajaran langsung.

C. Memberikan latihan terbimbing

Latihan terbimbing ini bertujuan untuk meningkatkan atensi siswa, membuat keterampilan menjadi lebih otomatis, dan meningkatkan transfer ke situasi yang baru. Langkah yang terpenting dalam model pengajaran langsung yakni cara guru mendekati latihan terbimbing. Bagaimana caranya?

1.  Guru harus mampu menyampaikan jumlah latihan yang singkat namun bermakna, karena pada kenyataannya siswa diberi tugas banyak namun belum tentu ia menguasai keterampilan-keterampilan yang penting. 

2. Memberikan latihan untuk meningkatkan pembelajaran terus menerus, jadi, siswa dapat dilatih dengan banyak berlatih secara tahap demi tahap dari awal hingga terus menerus hingga ia ahli, namun guru harus memperhatikan dan berhati-hati, karena belajar terus menerus dapat menjadi monoton serta mengurangi motivasi belajar siswa. 

3.Waspada terhadap keuntungan dan kerugian dari latihan terkumpul (berkelanjutan) dan terdistribusi (terbagi dalam segmen), pada dasarnya latihan terkumpul biasanya direkomendasikan untuk pembelajaran keterampilan baru, dengan peringatan bahwa periode latihan yang panjang dapat menyebabkan kebosanan dan kelelahan. Sedangkan, latihan terdistribusi paling efektif untuk menghaluskan keterampilan yang sudah dikenal, lagi-lagi dengan peringatan bahwa waktu interval antara segmen latihan tidak terlalu lama, sehingga siswa lupa atau mundur dan harus mulai dari awal lagi.

4. Memperhatikan tahap-tahap awal latihan, tahap awal latihan disini penting karena selama periode inilah secara tak sadar pembelajar mulai menggunakan teknik yang tidak tepat yang seharusnya tidak dipelajari.

D. Memeriksa Pemahaman dan Memberikan Balikan

Biasanya fase ini disebut fase hafalan. Biasanya guru sering menanyakan langsung kepada siswa dan siswa langsung menjawab dengan mendemonstrasikan keterampilan atau sub-keterampilan tertentu. Hal yang dilakukan oleh guru yakni memeriksa untuk melihat apakah siswa berkinerja secara benar dan memberikan balikan. Tugas terpenting bagi guru pada tahap ini yakni memberikan balikan dan pengetahuan akan hasil kepada siswa. Balikan yang diberikan dapat berupa secara lisan, dengan merekan audio atau video kinerja, dengan mengetes, ataupun melalui komentar tertulis. Karena tanpa pengetahuan akan hasil (balikan), latihan tidak ada artinya bagi siswa.

E. Memberikan latihan mandiri

Latihan mandiri dapat berupa melalui tugas duduk atau pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah seringkali merupakan kelanjutan latihan dan seharusnya melibatkan kegiatan yang dapat ditampilkan siswa dengan sukses. Maksudnya adalah latihan mandiri dapat memberikan siswa kesempatan menampilkan keterampilan yang baru yang diperoleh secara mandiri dan juga dapat sebagai cara memperluas kesempatan belajar. Hal yang dilakukan oleh guru yakni mengatur kondisi untuk latihan yang lebih luas dengan perhatian untuk mentransfer keterampilan ke situasi yang lebih kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun