Mohon tunggu...
Siti kholis komara
Siti kholis komara Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat kegaduhan pemikiran

Penggiat Sosial yang hanya bisa menyumbangkan pemikirannya agar hidup tak kehilangan makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gadis Remaja Bunuh Balita, Fenomena Gunung Es Kesalahan Berpikir

8 Maret 2020   00:00 Diperbarui: 11 Maret 2020   11:12 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Proses pembunuhan

Timbul rasanya ingin membunuh dan pada saat melihat korban, korban dipanggil untuk diambilkan mainan di bak mandi. Karena sudah terbiasa bermain di rumah NF yang merupakan tetangganya, bocah tersebut nurut. 

Pada saat di bak, ditenggelamkan sampai lima menitan. Supaya tidak berteriak, pelaku menyumpal mulut korban menggunakan jarinya. 

Tindakan itu yang membuat mulut korban mengalami pendarahan. Lalu diangkat dimasukkan ke dalam ember, lalu ditutup pakai seprai, niat awal akan dibuang tapi karena sudah terlalu sore akhirnya mayat itu dimasukan ke dalam lemari.

Pasca pembunuhan

Setelah melakukan pembunuhan NF bersikap seperti biasa tidur di kamarnya, bersiap berangkat sekolah dan berniat akan menyerahkan diri dengan membawa pakaian ganti. Melapor dan mengaku tidak merasa bersalah justru merasa puas dengan apa yang telah dilakukannya.

Kasus seperti ini hanyalah sebagian kecil dari kasus yang pernah terjadi, kasus suami yang menikam istrinya sendiri karena selingkuh, orang yang membunuh tentangganya karena kesal lantas menyerahkan diri pada pihak berwajib dan merasa puas, seolah itulah hal yang seharunya dilakukan. 

Mereka siap dengan segala risiko asalkan hasratnya tersalurkan dan justru menikmati hal itu. Apa yang salah? Apakah memang manusia memiliki sifat buas dan menikmati kekejaman dalam dirinya? Bukankah manusia adalah makhluk yang sempurna.

Kita mungkin sudah mengenal 3 kecerdasan dasar yang dimiliki oleh manusia, IQ, EQ, SQ. Setiap kecerdasan memiliki peran tersendiri dalam proses pembentukan karakter seseorang. 

IQ (Kecerdasan Intelektual) adalah kemampuan menalar, membuat perencanaan, memecahkan masalah dan berpikir secara kritis, oarang dengan IQ yang baik akan terlihat menonjol, dikenal pintar dan memiliki kemampuan perencaan yang baik.

EQ/Kecerdasan Emosional adalah kemampuan untuk mengendalikan diri, semangat, ketekunan, kemampuan untuk memotivasi diri, bertahan menghadapi frustrasi dan kesanggupan untuk berempati kepada orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun