Mohon tunggu...
Siti Nurayuni
Siti Nurayuni Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Akuntansi Universitas Nusa Putra

Siapa itu menyerah,? Saya tidak kenal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Negatif Covid-19 terhadap Negara dan UMKM

25 Juni 2021   11:26 Diperbarui: 25 Juni 2021   11:40 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak Covid-19 terhadap perekonomian negara dan UMKM

Covid 19 sudah marak di berbagai negara dimulai dari negara china dikota wuhan dan menyebar ke berbagai negara lainnya termasuk indonesia juga ikut terpapar virus corona (COVID 19), tak bisa dipungkuri banyak dampak dari virus ini salah satunya berdampak kepada ekonomi, dikarenakan adanya virus corona Ekonomi negara semakin menurun bahkan ekonomi pengusaha kecil dan UMKM pun ikut menurun. Hingga belum pulih sampai sekarang ini. Tidak hanya negara indonesia yang terkena dampak negatif dari virus corona ini nengara negara lain juga terkena dampaknya sama seperti diindonesia.

Tidak hanya berdampak kepada rakyat tetapi berdampak juga untuk negara, dari semenjak adanya Covid-19 perekonomian negara maupun rakyat jadi menurun. Sangat susah bagi rakyat kecil seperti UMKM untuk mendapatkan pemasukan seperti dahulu sebelum adanya Covid-19, negara juga sudah kewalahan dalam menangani dampak covid ini. Kerugian negara sampai triliunan dan kerugian pedagang kecil dan UMKM juga sulit untuk mendapatkan penghasilan yang cukup, perusahaan perusahaan besar juga terkena dampak negatif dari covid 19 ini, terutama BUMN. BUMN menyatakan sejumlah perusahaan yang mengalami kesulitan karena covid 19, ada tiga kelompok BUMN yang paling tertekan akibat covid 19 yaitu Energi, pariwisata dan infrastruktur.
Menurut wakil mentri BUMN II kartika menjelaskan dikarenakan adanya pandemi covid 19 energi mengalami penurunan konsumsi energi  baik listrik maupun BBM. Seperti PT PLN dan PT PERTAMINA. Bukan hanya itu covid 19 juga berdampak buruk dan mengakibatkan maskapai PT GARUDA INDONESIA dan hotel hotel BUMN mengalami kerugian dan penurunan omzet penghasilan, sektor infrastruktur juga terkena dampak negatif dari pandemi covid 19 seperti kreta Api.

Pandemi virus corona sudah merembet ke berbagai negara termasuk indonesia, sehingga indonesia memilin instrumen pajak untuk menyelamatkan perekonomian negara. Pada kuartal I 2020 pajak mengalami kontaksi penurunan sampai hingga 2,5 persen  dan bisa jdi lebih dalam lagi hingga 5,9 persen. Peneliti DDTC Denny vissaro menyebutkan dalam konferensi pers indonesia texation quarterlay report yaitu "kita bisa lihat dikuartal pertama atau hingga akhir maret itu kita mengalami penurunan hingga 3,5 persen dan diperkirakan penerimaan pajak tahun ini akan turun hingga 5,9 persen".

Menurut Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo mengungkapkan dampak besar pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia sehingga masuk dalam masa krisis. Tak hanya itu, Covid-19 juga berdampak pada penerimaan pajak yang hingga semester I 2020 hanya mencapai Rp513,65 triliun atau 44,02 persen dari target berdasarkan Perpres 72 Tahun 2020 Rp 1.198,8 triliun. Angka tersebut terkontraksi sampai 12,01persen dibanding periode sama tahun lalu yaitu Rp604,3 triliun. Adapun instrumen pajak yang berkurang setelah dipergunakan untuk penanganan covid 19 yaitu PPH badan dan pajak infor, yaitu pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan barang mewah.

Corona juga berdampak terhadap investasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa virus ini juga mempengaruhi pada kinerja setiap lembaga jasa keuangan, diketahui bahwa adanya virus ini membuat investor asing atau domestik mulai mencari cari aset yang aman untuk keluar dari pasar modal negara berkembang.

Dampak yang paling menonjol dan terasa itu terjadi pada pengusaha kecil dan menengah UMKM. Mereka mengaku kehilangan pelanggan, hingga mencapai 50 persen. Sudah diteliti di april 2020 dengan sampel UMKM yang terdata di kemenkop UKM diinformasikan bahwa 56 persen Mengaku mengalami penurunan dalam hasil penjualan akibat Covid-19, mengalami kesulitan dalam penjualan 15 persen mengalami permasalahan dalam distribusi barang dan 4 persen mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku mentah. Pengusaha mikro kecil dan UMKM semakin sulit untuk mendapat penghasilan yang cukup untuk keluarga, yang biasanya ramai pengunjung sekarang terbatas. Kadang ada yang dagangannya sangat sedikit yang membeli. Ketika adanya virus corona UMKM adalah termasuk kedalam sektor yang terpuruk dan banyak yang memgalami kerentanan. Selain menghambat penghasilan vitus corona ini juga 63,9 persen mengalami omset penurunan 30 persen, masalah pertama yaitu sulit untuk mendapatkan bahan baku, sulitnya permodalan, dan penjualan yang tidak banyak lagi atau dikatakan audah menurun.

Dalam upaya pemulihan UMKM sangat dibutuhkan kontribusi dan para stakeholder contohnya seperti, pemerintah,prlaku usaha akademisi dan masyarakat sendiri. Dari berbagai macam krisis yang terjadi UMKM adalah sektor yang bisa disebut adaktif menjadi penyelamat berlanjutnya resesi.

Dikatakan oleh Direktur INDEF tauhid ahmad kerugian ekonomi negara akibat pandemi Covid-19 tak ternilai. BKF kementrian keuangan memperkirakan angka kerugian akibat pandemi virus Covid diindonesia memcapai 320 Triliun selama kuartal I-2020 dikarenakan ekonomi nasional merosot sampai 2.03 persen. Kepala pusat kebijakan makro BKF juga menyatakan ekonomi indonesia hanya tumbuh 2,97 persen, angka ini lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang berada dikisaran 5 persen.

Tidak hanya itu covid-19 berdampak besar bagi umkm ataupun negara karena sama sama dirugikan. Untuk hal itu kita harus menyadari dan mencegah penularan covid-19 dengan cara sering mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak dan memakai masker , dan hindari juga kerumunan agar tidak terjadi penyebaran virus.
Meski virus corona telah mempengaruhi sektor sektor industri di Indonesia dan banyak korban yang mengalami kerugian. Kamu bisa selalu berada dirumah melakukan aktivitas belajar untuk mengasah dan menambah pengalaman kamu dan berfikir untuk menjadikan kesempatan ini sebagai peluang untuk ber karier.

Di masa pandemi virus Corona yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir, anda pasti bisa melewatinya dengan selalu  berpikir positif dan mengikuti panduan dari pemerintah agar terhindar dari virus korona, seperti menerapkan physical distancing dengan terus belajar di rumah agar tidak terpapar virus corona ( COVID 19)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun