Mohon tunggu...
Siti EkaNurhalisa
Siti EkaNurhalisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profil saya sebagai mahasiswa

Lahir di Trenggalek 14 November 1999

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Acara Kupatan di Masjid Al-Mukjizat

24 Mei 2021   19:53 Diperbarui: 24 Mei 2021   20:16 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trenggalek, Kamis 20 Mei 2021 Memasuki acara kupatan setelah hari raya Idul Fitri disambut gembira oleh warga Desa Ngentrong dengan agenda masak memasak untuk membuat kupat. Tradisi kupatan merupakan tradisi yang dilaksanakan sejak zaman dahulu setelah hari raya idul fitri. Tradisi kupatan ini tidak hanya disambut oleh orang tua saja, akan tetapi para remaja masjid juga ikut berpartisipasi membuat balon yang akan diumbulkan pada acara kupatan dimasjid. Mereka sengaja membuat balon karena acara kupatan dilaksanakan satu tahun sekali dan harus dirayakan. Namun para remaja dan jamah dimasjid mengabaikan terkait dengan protokol kesehatan, seluruh jamaah tidak memakai masker dan berkerumunan dimasjid.

Acara kupatan tidak hanya laki-laki saja, perempuan dan anak-anak pun juga ikut menyaksikan mengumbulkan balon, Karena mereka sangat senang dan ceria, dan didepan rumah-rumah menyediakan kupat gratis, siapa yang ingin ambil dipersilahkan bebas. Para jamaah dan remaja masjid yang mengikutinya sangat senang dan gembira. Karena acara kupatan hanya dilakukan satu kali dalam setahun, jadi kita harus merayakan dengan ramai dan bahagia, agar tradisi kupatan tidak hilang dan punah. Acara kupatan ini sudah tradisi di jawa sejak zaman dahulu yang dipenringati sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri, Kupatan merupakan simbol doa dari orang tua yang pernah gagal melahirkan bayi karena keguguran. Dalam acara kupatan ini diawali sholat duha, setelah itu berdoa dilanjutkan ke acara kupatan, masyarakat yang ikut merayakan sangat bahagian karena kalau makan bersama-sama itu enak.

Para jamaah antara satu sama lain saling berbincang-bincang pada saat makan ketupat.  Kupatan hanya satu kali dalam satu tahun, jadi tidak salah kalau kita mengadakan semeriah mungkin, biasanya sebelum pandemi diadakan lomba untuk anak-anak TPQ. Dalam acara kupatan disitu para remaja masjid mengumbulkan balon yang sebelumnya sudah dipersiapkan, disitu banyak sekali yang menyaksikan. Karena momen-momen bulan puasa, kupatan itu  selalu dirindukan seluruh umat muslim.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun