Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Literasi Numerasi pada Masa Pembelajaran Jarak Jauh

4 Oktober 2021   19:06 Diperbarui: 4 Oktober 2021   19:22 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi covid-19 cukup mengejutkan dunia dengan segala keterbatasan yang harus diterapkan, semua kegiatan yang bersangkutan dengan keramaian dan melibatkan banyak orang dibatasi bahkan di beberapa negara ditiadakan. Beberapa negara melakukan lockdown secara keseluruhan termasuk indonesia yang menerapkan pembatasan – pembatasan seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sampai PPKM(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 1- 4. 

Walau pun pembatasan di Indonesia tidak diberlakukan secara keseluruhan namun beberapa sektor ditutup secara keselurahan seperti sektor pendidikan. Semenjak ditutupnya sektor pendidikan, pembelajaran dilakukan secara daring, termasuk pelaksanaan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dilakukan secara daring.

KKN ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada semester genap 2020/2021 dengan tema Kuliah Kerja Nyata (KKN) Membangun Literasi melalui program pengajaran yang diberikan kepada siswa dan siswi SD, keluarga, dan juga elemen masyarakat. Dengan adanya program KKN ini diharapkan dapat mengembangkan budaya literasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dengan program literasi ini diharapkan bisa kembali membangkitkan budaya literasi dan penerapan nalar dalam kehidupan sehari – hari. Pembelajaran jarak jauh harusnya tidak jadi halangan dalam penerapan Gerakan Literasi Sekolah, karena program tersebut merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah, diantaranya peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik.

Berdasarkan kebijakan dari Kemendikbud tentang penerapan gerakan literasi sekolah, seyogyanya di sekolah-sekolah dasar mengimplementasikan gerakan literasi baik membaca maupun numerasi bagi setiap peserta didiknya. Seperti halnya salah satu sekolah dasar di Kota Sukabumi yang sudah mencoba mengaplikasikan gerakan ini.

Sekolah Dasar Negeri Loasari adalah salah satu Sekolah Dasar di Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi yang akan menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) pada Oktober mendatang dan menerapkan gerakan literasi membaca serta numerasi. 

Untuk mendukung gerakan literasi numerasi, sekolah melalui guru melakukan pendekatan pembelajaran matematika, pendekatan di dalam kelas menggunakan konteks yang dekat dengan pengalaman keseharian peserta didik dan menghubungkan berbagai topik matematika dengan situasi dunia nyata serta menekankan pada pemahaman konsep dan terutama penalaran di dalam konteks. 

Selain pendekatan tersebut, guru kelas juga juga memunculkan atau menyisipkan unsur numerasi di dalam pembahasan mata pembelajaran nonmatematika. Sekolah juga mempersiapkan perpustakaan dan tampilan – tampilan numerasi disetiap  sudut sekolah dalam rangka mendukung program gerakan literasi ini.

Penulis dalam hal ini membantu dalam penguatan literasi numerasi selama masa pembelajaran jarak jauh menggunakan media pembelajaran, seperti video pembelajaran tentang lingkup numerasi dan memaksimalkan media pembelajaran berupa modul yang sudah disiapkan oleh sekolah untuk persiapan pelaksanaan asesmen kompetensi minimum (AKM). Tujuannya agar peserta didik mendapat variasi dalam pembelajaran dan lebih fokus pada persiapan asesmen kompetensi minimum (AKM).

Dengan pembelajaran jarak jauh, persiapan pelaksanaan asesmen kompetensi minimum (AKM) tidak secara langsung didampingi oleh guru namun tugas pendampingan sebagian diberikan kepada orang tua. Sehingga peran orang tua dalam pembelajaran sangatlah penting dan harus adanya koordinasi yang baik antar sekolah dan orang tua, agar tercapainya tujuan bersama dalam meningkatkan kompetensi peserta didik.

Sekolah terus berupaya membangun kerja sama dengan orang tua untuk meningkatkan literasi numerasi pada anak, selain dengan memberikn video pembelajaran dan modul untuk mempermudah orang tua dalam pemdampingan, sekolah juga memberi gambaran kehidupan sehari – hari sebagai contoh untuk orang tua agar dapat melakukan penguatan literasi numerasi pada anak dirumah.

Siti Aisyah

KKN Kelompok 39

DPL : Vini Agustiani Hadian, M.Pd

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun