Mohon tunggu...
Siti Nursyifa Najillah
Siti Nursyifa Najillah Mohon Tunggu... mahasiswa/UIN Jakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penulisan Unsur Serapan dan Pemakaian Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia

6 April 2023   21:20 Diperbarui: 6 April 2023   21:28 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

halo teman- teman semuanya!! disini saya akan membahas apa sih penulisan unsur serapan dan pemakaian tanda baca?  yuk kita simak 

unsur serapan sebagai kata atau istilah yang berasal dari bahasa daerah atau bahasa asing.kita tahu bahwa bahasa indonesia yang berasal dari bahasa Melayu diperkaya dengan bahasa daerah dan bahasa asing. Hal ini wajar karena semua bahasa dipengaruhi oleh bahasa lain, selama bahasa itu masih digunakan sebagai alat komunikasi. Dengan kata lain, selama bahasa tetap berfungsi sebagai alat komunikasi, tidak ada bahasa di dunia ini yang steril atau bebas dari pengaruh bahasa lain. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia mengadopsi unsur-unsur dari bahasa lain, baik bahasa daerah maupun bahasa asing seperti bahasa Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan tingkat, unsur serapan tersebut ada yang disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia baik dalam pengucapan maupun penulisan, sedangkan unsur serapan lainnya tidak sepenuhnya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

nah terdapat aturan penyerapan di bahas secara singkat yaitu:

  • penyerapan alami adalah kata-kata asing diasimilasi ke dalam bahasa indonesia dan umumnya ditulis dan di ucapkan dalam bahasa indonesia tanpa modifikasi penyerapan seperti itu sebagai penyerapan alami. contohnya : Abjad, Badan,Ilham,Perlu.
  • penyerapan seperti bentuk asal adalah unsur asing yang belum sepenuhnya terintegrasi ke dalam bahasa indonesia dapat digunakan dalam bahasa indonesia dengan tetap mempertahankan pelafalan bahasa asli(asing).jadi pengucapan kata tersebut masih sama dengan bentuk aslinya. contohnya: shuttlecum, laude.
  • penggabungan melalui penerjemahan adalah unsur bahasa asing dapat di masukan ke dalam bahasa Indonesia dengan menerjemahkan kata asing tersebut Penerjemahan ini dilakukan dengan cara memilih beberapa kata asing kemudian menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia, yang dapat dilakukan dengan menggabungkan satu kata asing dengan satu atau beberapa kata bahasa Indonesia. contohnya: kata asing (volcana) terjemahan indonesia nya (gunung api).
  • Penggabungan dengan perubahan Beberapa unsur bahasa asing yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia dieja dan dilafalkan menurut sistem ejaan dan pengucapan bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan agar bahasa Indonesia memiliki ciri umum (internasional) dalam perkembangannya. contohnya: bentuk asal(octaf), bentuk serapan(oktaf).

sekarang kita bahas tentang tanda baca ya....

pengertian tanda baca Tanda baca tidak bisa dipisahkan dengan tulisan. Setiap kali kita menulis, kita perlu menggunakan tanda baca. Tanda baca membantu pembaca memahami bagian-bagian kalimat Sugono. Tanda baca adalah "tanda sastra seperti titik, koma, dll." Sedangkan tanda baca dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu. "karakter yang digunakan dalam sistem ejaan (seperti titik, koma, titik dua, dll.)".

jenis-jenis tanda baca 

1.Tanda Titik (.) adalah tanda yang biasanya dipakai untuk menandai akhir sebuah kalimat. lambang dari tanda titik yaitu (.). Kaidah penulisan tanda titik, berdasarkan Pedoman Baku EYD (Ejaan yang Disempurnakan) contohnya : Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Misalnya: W.S Rendra

2.Tanda Koma (,) adalah memisahkan satuan secara detail, memisahkan kalimat sebelum kalimat utama. Ada aturan tentang kapan menggunakan koma dan kapan tidak menggunakannya. contohnya: Diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pemberian. Misalnya : Barang yang saya akan beli di Pasar Harco Glodok adalah harddisc, CD, printer, laptop, dan lain sebagainya.

3.Tanda  Titik Koma (;) adalah memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara, dan Contoh : Malam makin larut ; kami belum selesai juga.

4.Tanda Titik dua dipakai di akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

5.Tanda Hubung (-) adalah untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah karena pergantian baris, Contoh: Anak-anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun