Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur, atau tidak cukup tidur  meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Gangguan tersebut menyebabkan kondisi penderita tidak segar untuk melakukan aktivitas keesokan harinya, jika keadaan ini berlangsung lama dan tidak ada penanganan akan berbahaya bagi kesehatan tubuh dan psikologis seseorang. Umumnya orang dewasa tidur sehari selama 8 jam agar tubuhnya tetap fit dan cukup tidur, jika tidur kurang dari 8 jam dan dilakukan terus menerus tentunya akan berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut ini merupakan 4 tahapan dalam tidur yang perlu diketahui karena kita mengalaminya setiap hari.
1. NREM
Fase pertama dari tidur adalah NREM (Non-Rapid Eye Movement) Â fase ini disebut tidur ayam atau tidur ringan, karena tubuh, mental, dan pikiran berada di ambang kenyataan dan bawah sadar. Pada fase ini bisa dibilang sedang setengah sadar sebab otak menghasilkan gelombang beta yang kecil dan cepat. Meski mata sudah tertutup anda masih bisa dibangunkan atau tidak sengaja terbangun dengan mudah pada tahap tidur ini.
2. NREM
Pada fase tidur kedua ini denyut jantung serta pernapasan akan melambat, menjadi teratur, dan suhu tubuh menurun. Kita juga akan menjadi semakin kurang sadar akan lingkungan sekitar. Ketika memasuki fase ini, gerak mata akan berhenti dan gelombang otak melambat, pada tahap ini tubuh sedang bersiap untuk tidur pulas sangat berbeda dengan tahap pertama karena tahap ini sudah bersiap untuk tidur pulas.
3. NREM
Fase ketiga ini ditandai dengan pelepasan gelombang delta pada otak, gelombang tersebut merupakan paling rendah. Ketika telah memasuki fase ini, kita akan jadi kurang responsif dan suara yang didengar pada sekitar mungkin akan gagal untuk menghasilkan respon. Tidak ada gerakan mata dan aktivitas otot sama sekali dalam fase ini karena tubuh sudah memasuki fase tidur pulas jadi jika pada tahap kedua masih bersiap untuk tidur pulas sekarang ditahap ketiga ini sudah tidur pulas.
4. REM
Fase terakhir dan terdalam dari tidur adalah REM (Rapid Eye Movement), yang disebut juga tidur bermimpi. Ketika memasuki fase ini pernapasan akan menjadi lebih cepat, tidak teratur, dan dangkal. Tak hanya itu, mata juga akan bergerak ke segala arah dengan cepat, aktivitas otak dan detak jantung meningkat, serta tekanan darah naik.
    Setelah mengetahui tahap tahap dalam tidur sekarang kita akan membahas penyebab seseorang mengalami insomnia. Tentunya banyak sekali faktor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia berikut ini merupakan beberapa faktor penyebab insomnia yang pada akhirnya berujung kepada kondisi sulit tidur pada jangka waktu yang cukup lama. Mulai dari akibat gaya hidup, masalah kenyamanan ruangan kamar, hingga akibat gangguan psikologi, masalah kesehatan fisik, dan efek samping obat-obatan, seperti:
    1. Mengingat peristiwa yang traumatis            seperti korban KDRT atau mengingat           kematian seseorang.
- Terjadinya perubahan kebiasaan tidur, seperti tinggal di rumah baru sehingga menyebabkan seseorang untuk berdaptasi terlebih dahulu dengan kondisi baru.
- Mengalami stress akibat putus cinta atau bahkan perceraian sehingga menguras emosi dan menyebabkan sulit tidur.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu salah satunya obat jenis Alpha-blocker yang dipakai untuk penderita tekanan darah tinggi, dan  pembesaran kelenjar prostat. Cukup banyak obat golongan alpha-blocker yang dikaitkan dengan penurunan fase tidur REM yaitu fase penting dalam tidur saat kita tidur dalam atau deep sleep.
- Alami jet lag karena habis bepergian jauh menggunakan pesawat dan zona waktu yang berbeda sehingga menyebabkan tubuh masih belum bisa beradaptasi dengan zona waktu yang baru.