Kakak ipar dan kakak kandung saya, memasuki masa pensiun dari tugas kedinasannya sebagai ASN pada tahun ini. Ketika saya mengajukan pertanyaan kepada mereka, bagaimana rasanya memasuki dan menjalani masa pensiun, jawaban mereka sama dan kompak: happy!
Kakak ipar (laki-laki, saya memanggilnya Mas Rano) menjalani masa pensiun pada awal Maret 2021. Beliau purna tugas di lingkup kantor dinas Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.Â
Sedangkan kakak kandung (perempuan, saya memanggilnya Mbak Niken) baru saja pensiun pada awal Juli lalu, purna tugas di lingkup kantor dinas Provinsi kalimantan Timur.
Ingin berbagi kisah mereka berdua melalui topik pilihan dari Admin Kompasiana tentang Masa Pensiun, saya pun wawancara kecil-kecilan, menyusun jawaban menjadi tulisan, yang semoga bermanfaat bagi kita, ya, Pembaca budiman.
Masa Pensiun Justru Dinanti
Itu jawaban kedua kakak saya yang ternyata kompak saat ditanya si adik berkenaan dengan masa pensiun.
"Kalau pakde sendiri biasa-biasa saja ya soal perasaan menjalani masa pensiun. Sebab kita ketahui bersama bahwa pada dasarnya manusia itu awalnya tidak punya apa-apa Jabatan itu amanah dan mesti ada batasnya. Dan Pakde sadar itu. Sehingga Pakde positive thinking aja ketika masa-masa mau pensiun.Â
"Nah, dari pemikiran di atas, maka Pakde mempersiapkan jauh hari untuk menyongsong masa pensiun, agar tidak terkena SINDROM.Â
"Pakde telah merencanakan apa yang harus disiapkan dalam masa pensiun 4 tahun sebelum purna tugas. Alhamdulillah Te Siska bisa lihat sendiri, kan? Â Hanya saja di masa pandemi ini kegiatan agak tersendat aktivitasnya."
Demikian Mas Rano menguraikan awal cerita berkenaan dengan penyambutan masa-masa pensiunnya.
Merintis dan mengembangkan bisnis
Layos adalah atap atau tarub pada perhelatan acara baik di dalam maupun luar ruangan. Bisa juga disebut tenda hias untuk pagelaran luar ruang.