Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Kusambut Ramadan 1442 Hijriah] Beragam Gelar bagi Bulan Kemuliaan

8 April 2021   12:54 Diperbarui: 8 April 2021   12:59 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: aboutislam.net

Allah SWT juga menegaskan, Alquran diturunkan pada suatu malam di bulan Ramadan, malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Malam Qadar (Lailatul Qadr).

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadr: 1-5).

Oleh sebab itu, selama bulan Ramadhan, kaum Muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak membaca Alquran dan mendukung penuh lembaga-lembaga pendidikan Alquran.

Keempat, Syahru Dakwah (Bulan Dakwah)
Bulan Ramadan adalah kesempatan terbaik untuk berdakwah. Orang-orang lebih gemar melakukan kebaikan dan mau mendengar dakwah di bulan mulia. Moment ini semestinya digunakan oleh para dai untuk memberikan nasehat dan wejangan. Kesempatan saat kultum Shubuh maupun Tarawih, atau ba'da Zhuhur bisa dimanfaatkan untuk hal tersebut. Itulah yang menjadi pendorong kegiatan dakwah makin meningkat di bulan ramadan. Dijadikan titik ukur kegiatan di berbagai tempat.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengajarkan suatu ilmu, maka ia akan mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun." - Hadits Sunan Ibnu Majah No. 236 - Kitab Mukadimah

Berdasarkan hadist tersebut, maka seorang yang berdakwah maupun orang yang mendapatkan ilmu darinya, mendapatkan pahala dari Allah.

Kelima, Syahru Jamaah (Bulan Berjemaah)
Pada bulan penuh berkah ini, banyak kegiatan yang dilakukan secara berjemaah. Jemaah menurut istilah dapat diartikan sebagai pelaksanaan ibadah secara bersama-sama yang dipimpin oleh seorang imam. Contohnya, dalam melaksanakan ibadah sholat tarawih, sholat sunnah qiyamul lain yang hanya khusus dilaksanakan di bulan Ramadan.

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepada saya 'Urwah bahwa 'Aisyah radliallahu 'anha mengabarkannya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu malam keluar kamar di tengah malam untuk melaksanakan shalat di masjid. Maka orang-orang kemudian ikut shalat mengikuti shalat Beliau. Pada waktu paginya, orang-orang membicarakan kejadian tersebut sehingga pada malam berikutnya orang-orang yang berkumpul bertambah banyak, lalu ikut shalat dengan Beliau. Pada waktu paginya, orang-orang kembali membicarakan kejadian tersebut. Kemudian pada malam yang ketiga, orang-orang yang hadir di masjid semakin bertambah banyak lagi. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk shalat dan mereka ikut shalat bersama Beliau. Kemudian pada malam yang keempat, masjid sudah penuh dengan jama'ah hingga akhirnya Beliau keluar hanya untuk shalat Shubuh. Setelah Beliau selesai shalat Fajar, Beliau menghadap kepada orang banyak kemudian Beliau membaca syahadat lalu bersabda: "Amma ba'du, sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi aku takut nanti menjadi diwajibkan atas kalian sehingga kalian menjadi keberatan karenanya". Kemudian setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia, tradisi shalat (tarawih) secara berjamaah terus berlangsung seperti itu.
(Hadits Shahih Al-Bukhari No. 1873 - Kitab Shalat Tarawih)

Keenam, Syahru Infaq (Bulannya Berinfak dan Sedekah)
Bulan ramadan mendidik kita untuk meningkatkan ruhul infaq dalam jiwa, yaitu infak dengan harta.

Infak menjadi salah satu ibadah sosial yang utama, karena mengandung pengertian bahwa selain berdampak nyata dalam membantu saudara muslim/orang lain yang mengalami kesulitan ekonomi, menafkahkan harta di jalan Allah tidak akan mengurangi harta tetapi harta yang kita miliki akan semakin bertambah. Infak berasal dari Bahasa Arab, "anfaqa" yang berarti membelanjakan harta atau memberikan harta. Perintah untuk berinfak tertuang dalam QS. Ali Imran: 133-134 yang berbunyi:

"Dan bersegeralah kamu kepada keampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang takwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) baik di waktu senang atau di waktu susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan".

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'ad telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari 'Ubaidallah bin 'Uqbah bahwa Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam segala kebaikan. Dan kelembutan Beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadha, ketika Jibril alaihissalam datang menemui Beliau. Dan Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau pada setiap malam di bulan Ramadan (untuk membacakan Alquran) hingga Alquran selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Apabila Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau, maka Beliau adalah orang yang paling lembut dalam segala kebaikan melebihi lembutnya angin yang berhembus".


Demikian, semoga dengan persiapan menyambut ramadan, kita bisa maksimal melalukan ibadah wajib maupun sunnah sebagaimana Rasulullaah meneladani kepada ummatnya.

Selamat menjalankan ibadah puasa ramadan bagi ummat Islam. In syaa Allah senantiasa sehat dan berkah. Aamiin.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun