Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humor

Uangmu Mirip dengan Duitku

28 Januari 2021   15:15 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:22 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uang Kertas Pecahan Seribu Tahun 1992 (sumber: https://www.idntimes.com/

Suatu siang yang terik ba'da zuhur, bersama seorang kakak kelas yang tinggal satu kamar di sebuah asrama putri, kami berdua keluar untuk membeli sebungkus makan siang.

Berjalan kaki menuju warung terdekat, kami ngobrol ringan tentang kegiatan kampus di pagi hari.

Si Kakak Kelas --sebut saja namanya Surti-- sebenarnya  cukup pendiam, lebih banyak saya yang memancing obrolan. Berbeda halnya dengan sang Adik -- sekamar dengan kami juga-- yang justru lebih banyak celoteh ketika bercengkrama.

Sampailah kami di warung sederhana, menyediakan hidangan dengan harga anak kost. Pilih punya pilih, pemilik warung membungkus pesanan, saatnya kami membayar.

Saat Surti mengeluarkan uangnya, terlihat lembaran seribuan. 

"Wah, uangmu mirip banget dengan duitku, Sur," celotehku menggoda.

"Eh, sori ya! ini bener-bener uangku, bukan duitmu! Aku gak pernah nyolong! Enak aja!" Ketus tanggapan Surti.

Aku kaget, niatku bercanda, ditanggapi kesal olehnya.

"Lah, ngono wae nesu, Sur!"

"Gimana gak nesu, wong omonganmu ngawur gitu!" Surti sangat kesal. Wajahnya mbesengut, bibirnya ngriput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun