Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Merdeka Saat Wabah Covid-19

18 April 2020   15:00 Diperbarui: 18 April 2020   15:08 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam situasi saat ini akibat wabah Covid-19 membuat semua kegiatan harus dilakukan dari rumah,  dalam rangka menghindari terkena virus corona dan penyebaran virus lebih luas akibat tidak selalu ditemukan tanda2 yang jelas bagi orang yang terkena/positif corona. Selain kebiasaan sholat berjamaah di mesjid, pegawai2 yang bekerja di perkantoran atau pertokoan, hajatan2 besar, juga sekolahpun dilakukan dari rumah masing2 dengan metode gunakan perangkat digital yang disebut E-learning.

Sejatinya belajar merdeka itu adalah pola belajar mandiri yang dapat dilakukan oleh setiap pelajar kapan saja, serta bertanggung jawab akan tugas belajar tersebut. Bukan semata belajar dalam kelas seperti model jaman dahulu yang selalu membutuhkan ruang kelas, kumpul dengan banyak murid, dengan seragam yang diharuskan sama, dan dilakukan searah oleh guru kepada muridnya (outputnya bangsa Indonesia saat ini). Padahal belajar merdeka itu utama penekanan pada terjadinya dua arah/kolegial dalam budaya belajar mengajar.

Guru wajib menyampaikan materi yang perlu diketahui murid sesuai program studinya, tetapi murid juga mengerti dan paham atas materi yang disampaikan dalam aplikasi kehidupan (Problem Solving). Momen belajar di rumah akibat wabah Covid-19 ini bisa menjadi tolak ukur belajar merdeka yang nyata, di saat ini murid    sudah mengerti sedang mengalami situasi yang mengharuskan mereka selalu dalam rumah dan mengerjakan semua tugas belajar dari rumah via digital.

Murid juga dengan diawasi oleh orangtua (karena dalam keadaan riskan wabah semua orangtua juga mengharuskan ada selalu di dalam rumah untuk menghindari virus sekaligus mengawasi anak2 mereka) dampingi dan membimbingnya juga. Kenyataan yang ada bagaimana mereka belajar untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan adanya wabah ini (problem solving).

Inilah pelajaran mahal yang bisa dipetik oleh pelajar/murid bagaimana mereka tetap selesaikan tugas tanggung jawab dalam keadaan seperti ini. Bukan semata yang dikaitkan oleh tugas pelajaran di sekolah saja tetapi juga kesabaran, bijak mereka selama tinggal di rumah bisa lakukan banyak kreatifitas bersama keluarga/orangtua, jaga kebersihan fisik, makanan bergizi, olahraga ringan, rapikan tempat tidur, bantu ibu memasak dan seterusnya. momen seperti ini di sisi lain adalah bencana tapi di sisi lainnya lagi adalah berkah dan hikmah bagaimana kita hidup tetap bisa survive.

Annisa Pohan dalam hal ini mengisyaratkan agar pemerintah juga bertanggung jawab terhadap pendidikan anak2 yang sekarang wajib berada di rumah namun pendidikan tidak terabaikan. Harus terus dipantau hingga ke seluruh pelosok Indonesia agar anak2 dapat belajar dengan kualitas yang baik. Pemerintah juga bisa mengubah materi belajar dikaitkan denga kondisi saat ini, kita semua bersama melawan Covid-19. Model belajar problem solving adalah kata kunci setiap pelajar/murid akan menjadikan bekal dalam pembentukan karakter, berani, mandiri dan bertanggung jawab.

Saatnya dunia pendidikan Indonesia mengalami perubahan model belajar sesuai spirit menteri pendidikan nasional,  Nadiem Makarim dengan buzzword *belajar merdeka*. Saatnya anak2 tidak lagi belajar dengan terlalu banyak aturan yang membuat mereka sulit berkembang, berikan sedikit kebebasan sesuai ingin mereka asal tetap dalam kontrol sekolah dan orangtua. Serta terpenting belajar merdeka harus melibatkan peran orangtua, peran skolah 50%, peran orangtua 50% agar menghasilkan kualitas anak didik yang dibutuhkan oleh tuntutan perkembangan zaman yaitu selalu dapat menyikapi dan menyelesaikan persoalan2 yang muncul.

Dalam mendidik anak2 didik hindari kemarahan dari pihak guru/sekolah maupun orangtua, anak2 sedang belajar, mereka butuh support untuk memahami apa yang harus mereka ketahui agar memudahkan mereka menghadapi macam keadaan.

Kualitas2 sumber daya manusia (SDM) seperti inilah yang dibutuhkan bangsa Indonesia, bukan semata pintar belajar karena menghapal tetapi paham sehingga manjadikan ia berkarakter. Itu adalah hal terpenting dari dunia pendidikan Indonesia saat ini. Momen Covid-19 ini jangan terlewat begitu saja, harus ada hikmah yang dapat kita manfaatkan agar kualitas belajar/pendidikan Indonesia menjadi lebih sederhana, mudah dan menyenangkan serta dibutuhkan.

Jakarta, 8 April 2020.
Dr. SusiLawati M.Si (Han).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun