Mahasiswa Undip Kenalkan Karagenan ke Ibu-Ibu

Klaten (08/08/2020) -- Mahasiswa UNDIP Semarang yang tergabung dalam KKN Tim II terjun ke masyarakat di kampung halaman masing-masing untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari 05 Juli-15 Agustus 2020. Kegiatan KKN tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena dilakukan secara individu di kampung halaman sendiri dikarenakan pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat masyarakat menghabiskan waktu lebih banyak di rumah. Kondisi ini membuat kebutuhan pangan masyarakat perlu diperhatikan supaya tetap memenuhi kebutuhan gizi dan menjaga kesehatan. 

Hal ini membuat seorang mahasiswa UNDIP program studi Ilmu Kelautan, Fransisca Ria Pramastuti, mengenalkan olahan makanan dari karagenan (ekstrak rumput laut merah) yang kaya akan gizi. Kegiatan yang dilakukan yaitu Sosialisai tentang Rumput Laut dan Olahan Karagenan kepada ibu-ibu PKK RW 04 Merbung pada 08 Agustus 2020.

Kegiatan Sosialisai tentang Rumput Laut dan Olahan Karagenan memberikan informasi kepada ibu-ibu PKK tentang macam-macam rumput laut, asal karagenan, dan fungsi karagenan sebagai bahan yang kaya akan serat dan dapat diolah menjadi jellydrink. 

Pembuatan jellydrink membutuhkan bahan-bahan yaitu 3 sdm karagenan, 250 gr gula pasir, 2 liter air, setengah sdt asam sitrat, dan essence makanan. Jellydrink yang dihasilkan setiap 1 resep adalah 11 cup jelly berukuran 10 oz. Hasil pembuatan jellydrink ini dibagikan kepada PKK untuk disantap di rumah masing-masing.

Fransisca dalam sosialisasi ini juga memberikan karagenan kepada setiap ibu-ibu yang datang untuk dibawa pulang sehingga dapat mempraktekkan resep tersebut di rumah.

Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat 

Fransisca juga melakukan kegiatan Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat kepada warga (26/07/2020) di Desa Merbung Rt 05/ Rw 013 dengan sistem door to door (mengunjungi rumah warga) dan melalui media pamflet. 

Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan karena melalui observasi pada minggu 1 didapati warga banyak yang tidak menggunakan masker saat berpergian keluar rumah serta belum banyak menerapkan cuci tangan sebelum masuk rumah. 

Warga melalui sosialisasi tersebut diberikan informasi tentang cara cuci tangan dan penggunaan masker yang baik seperti anjuran WHO. Selain itu, warga juga diberikan informasi tentang pentingnya cuci tangan setelah beraktivitas di luar yang berpotensi tinggi membawa kuman dan dapat menjadi media penyebaran Covid-19.