Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keseharian Sederhana Menjaga Stabilitas Harga Bahan Pokok

25 Maret 2018   14:00 Diperbarui: 25 Maret 2018   14:09 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.vemale.com

Tiga hari lalu saya membeli ikan laut di kedai sebelah. 

“Berapa harganya,Biring? (panggilan nenek di bahasa Karo)?” 

“36 ribu rupiah sekilo!”Harga yang hanya 15.000 rupiah tiga tahun lalu.

Ibu-ibu yang belanja saling berkomentar. “Entah gimana lagi kita ini hidup!” Semua serba mahal.

Saya diam dan merenung. Agak nelongso. Tapi baru sadar, ini karena lembaga-lembaga negara sudah mulai menjalankan fungsinya. Kalau tidak maka harganya bisa saja menjadi Rp. 100.000/kg. Peran menstabilkan harga. Kalau nggak sudah anjlok ke harga yang mengerikan. Mungkin ratusan ribu rupiah.

Tentu bukan perkara mudah untuk menstabilkan harga-harga di pasaran. Terutama jika sudah mendekati hari-hari besar. Banyak hal mempengaruhi. Antara lain: 

Demand

Suppy

Spekulasi

Agen

Prilaku masyarakat

Dll..dll

Salah satunya harga ikan yang saya sebut diatas. Tentu fungsi pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan menjalankan fungsinya secara maksimal agar  agar tidak terjadi lonjakan harga bombastis di pasaran.

Dan tentu peran masyarakat juga yang berfungsi sebagai konsumen sekaligus juga produsen. 

Irisan, Ketergantungan dan Intervensi

Kehidupan ini merupakan siklus panjang dan memiliki koneksi satu dan yang lain. Kita tidak bisa menghempang orang,sistem, negara, dan semua proses untuk tidak saling berhubungan. Sistem modernisasi yang berproses  saat ini erat laitannya dengan  issu  liberalisasi, globalisasi, modernisasi, kompetisi dan berbagai proses lainnya untuk manusia bisa survive. Kita mau tidak mau telah masuk dalam sistem yang menggurita itu. Tidak bisa menolak semua itu. Kalau menolak bah..kita ibarat Katak di Bawah Tempurung.

Hubungan sosial, budaya, politik beririsan dengan ekonomi. Saling bergantung dan satu sama lain mengintervensi. Hukum ini sudah hukum alam. Absolut dan tak bisa dibantah. Agar tak morat-marit terutama dalam hal keuangan maka pemerintah dan masyarakat harus tampil sebagai frontline. Peran penting terutama dalam melakukan pengawasan, kontrol, mendorong  kebijakan dan juga sebagai implementator.

Peran Negara & Peran Rumah Tangga sesuai versi masing-masing

Boleh dikatakan Kementerian Perdagangan  (KP) punya peranan besar dalam seluruh aspek ekonomi  dalam negeri. Bagaimana agar sistem perdagangan berjalan baik, membangun bisnis dagang  yang sehat, membuat regulasi yang pro rakyat dan segudang peran lain yang akan kudefenisikan dalam bahasa sederhanaku.

- Mengatur regulasi agar seluruh proses ekonomi berjalan dalam  ring persaingan yang lebih sehat.Contoh sederhana, KEmenterian Perdagangan memiliki kuasa untuk  menentukan harga-harga di pasaran. Sehingga disparitasantara harga kebutuhan pokok  di satu kota  tidak jauh berbeda dengan kota lain. KP melakukan pengawasan ketat terhadap regulasi ini. Penetapan harga yang tinggi memang membuat masyarakat untung. Tapi sebaliknya bisa membuat elemen pedagang atau konsumen lain/ tertentu kolaps.  Jadi peran KP  dalam hal ini adalah untuk memastikan kinerja perdagangan di Indonesia  itu benar-benar  sehat.

- Menjaga sistem perdagangan agar tetap sehat: Tidak ada monopoli. Yang lemah dikuatkan. Ada keseimbangan. Kalau ada keluhan masyarakat, pedagang, pengusaha yang mulai meresahkan. Harus dicari apa masalahnya, kenapa terjadi, bagaimana regulasinya. Sudahkah diterapkan. Atau ada spekulan yang bermain. Atau mungkin misalnya produk pertaniannya terlalu banjir di pasar. Nah...KP siap untuk menjadi dokter, menjadi konsultan, menjadi mediator dan seluruh peran lain untuk mengatasi keresahan ini. 

- Kerjasama semua pihak termasuk misalnya bank, produsen, konsumen, distributor, atau seluruh elemen lainnya. Mempertahankan stok agar tetap ada. Bagaimana agar lancar pembelian barang. Ibarat stok bahan pokok di rumah. Kita harus memiliki  cadangan bisa berupa bahan pangan dasar misalnya 2 goni beras untuk 2 bulan. 

-Membangun regulasi di rumah tangga  dengan kesepakatan antara suami dan istri. Hemat.Makan nasi dikurangi karena sudah kelebihan karbohidrat..he...he

-Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula. Tidak lagi  konsumtif untuk kebutuhan yang bukan penting. Mengkonsumsi pangan sehat. yang dibutuhkan oleh tubuh secara normal. Misalnya saat bulan puasa. Tubuh memang butuh gula, karbohidrat, vitamin, dan lain-lain. Tapi ada baiknya konsumsilah secukupnya. Jangan berlebih!! Karena mau tak mau, keinginan konsumtif dan hedonisme kita akan mendongkrak harga melambung. Bikin kue cukup 4-6 jenis. Ada keluarga bahkan menghidangkan makanan sampai 30 jenis di rumahnya. Sungguh bombastis!!

- Menggaungkan jargon-jargon unik, kreatif, innovatif dan applicable terkait dengan upaya dalam menjaga stabilitas harga pokok tersebut. 

“Konsumsilah pangan lokal!”

" Cintai pangan  dalam negeri!" 

Menjadi salah satu cara jitu bersumbangsih menjaga stabilitas harga.

 Tentu harga pangan lokal lebih murah dan sehat karena:

1. Rantai pasar tidak terlalu panjang

2. Waktu panen sampai tiba di tangan konsumen lebih cepat

3. Pasti lebih fresh 

4. Bentuk tidak berubah, rasa juga. Pengawet tidak dibutuhkan

Coba bandingkan perjalanan jeruk dari Brazil dibanding jeruk Brastagi. 

Tentu Jeruk Brastagi lebih segar kan? 

Nah..itulah  fungsi kita sebagai orang lokal. Juga negara melalui KP. KP  punya mata, telinga dan tangan untuk melihat apa yang terjadi di masyarakat agar tidak terjadi instabilitas harga kebutuhan pokok di pasar. Agar harga bahan-bahan  pokok di pasar  seimbang. Petani mendapatkan harga bagus. Pedagang dapat untung layak. konsumen puas. Tentu itulah fungsi negara dan masyarakat. 

Jika barang masuk banyak ke pasar,  kebutuhan sedikit. Nah..harga anjlok. yang rugi nelayan, petani, para UKM. Jika kebutuhan banyak, barang yang dibutuhkan sedikit akhirnya harga melejit. Nanti konsumen marah. Kecewa.  Jelas akan terjadi keresahan, bisa berakibat huru-hara. 

Nah fungsi di kala normal, semi gejolak, krisis kecil, krisis menengah kita sudah harus punya banyak amunisi untuk mengatasi hal ini. Amunisi ini berupa regulasi, aksi nyata, perangkat keras, human resources dan juga mitigasi special...Tapi tentu dengan DATA, ANALISIS, RISET, KOORDINASI DENGAN BANYAK PIHAK.

* Menggali Kearifan Lokal Terkait Menjaga Harga Tidak Naik Tinggi atau anjlok

Kearifan lokal berpusat pada belajar dari tradisi nenek moyang. Jaman terus berubah, tetapi tradisi lokal tetap bisa dipertahankan. Misalnya ilmu “Lumbung padi” yang pernah ada harus digalakkan kembali. Ilustrasi seperti ini:

Keluarga Tampubolon 1:

Menyimpan padi dalam lumbung untuk stok hingga musim panen berikutnya

Keluarga Tampubolon II

Panen Padi langsung habis 

Memiliki lumbung padi memiliki garis lurus dengan Ilmu semut. Menyimpan makanan ketika musim baik. Keluarga I pasti lebih tenang dibanding keluarga II. Hal yang sama dilakukan oleh orangtua saya 20 tahun lalu. kami memiliki lumbung padi yang cukup besar. Sekitar 2 x 2 meter. 

Saat panen, lumbung tersebut bisa penuh. Sangkin besarnya, lumbung tersebut pernah digunakan sebagai tempat tidur saat musim paceklik. Memiliki cadangan padi di rumah memberi kenyamanan luar biasa. Ayah dan ibu saya tidak lagi stress memikirkan beras untuk dimakan bagi ke 11 anaknya. Hanya tinggal mencari lauk saja. Bahkan saat tidak punya uang dan butuh biaya sekolah. Padi di lumbung dijual buat mendapatkan tambahan uang. Saat terjadi kegagalan panen misalnya.

Dari ilustrasi diatas, Kel. I masih tetap bisa bertahan. Lain hal dengan keluarga II. Itu jugalah yang dilakukan KP dengan berkoordinasi dengan beberapa kementerian.. Tapi tentu dengan cara supermodern. Bukan menyimpan padi dalam lumbung beras.  Salah satunya misalnya menjamin bahwa cadangan beras  untuk 6 bulan ke depan misalnya oleh Bulog. 

Jadi saat  ada gejolak paling buruk terjadi di Indonesia, kita masih ada stok. 

Misalnya apa yang mulai dilakukan Kementerian Pertanian dengan Toko Tani Indonesia. Saat produk sayuran dari Sumatera Utara ke Riau/Batam terhenti karena Sinabung meletus. Harga akan naik. KP berkoordinasi dengan lembaga terkaityang  sudah membuat sebuah aturan dalam menyikapi hal ini. Misalnya adalah memberi warning bagi Dinas tertentu untuk menginstruksikan unit lain memasok barang ke Batam/Riau. jalannya adalah  yang memasok. Bisa  melalui satu regulasi yang tentang............................

TANTANGAN DAN MENUMBUHKAN INNOVASI BARU

Innovasi-innovasi unik, kreatif dan implemented terkait dengan semakin canggihnya telekomunikasi saat ini.

Misalnya satu unit  khusus Perdagangan  Cyber Crime. Karena sistem virtual saat ini menumbuhkan banyak modus penipuan yang telah memakan korban. Seperti di awan dan untouchable. Padahal sebenarnya ada dan riil di masyarakat. Membangun trust

Dalam perdagangan satu nilai dan filosofi yang menjadi prinsip dasar adalah trust. Sehatnya sistem perdagangan suatu negara tentu didasarkan pada nilai trust ini. Kepercayaan terhadap lembaga negara  dan personal yang ada di dalamnya juga menjadi aspek paling menentukan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan. 

Setiap orang akan mengharapkan perdagangan yang  sehat, kredibel dan memiliki trust tinggi  sehingga masyarakat lebih sejahtera. Agar jangan terjadi lagi orang atau agent menyimpan barang untuk distok agar harga naik.  Trust inilah yang menjadi pedoman yang harus terus dijaga dan ditumbuhkan agar terus terpatri di semua pihak baik pemerintah, swasta, dan masyarakat banyak. 

Diversifikasi sumber-sumber energi baru, pangan baru

Kementan kini fokus kampanye sumber energi baru. Lokal dan mudah didapatkan. Misalnya bahan pangan utama yang dulu hanya nasi. Mulai didiversifikasi ke jagung, ubi, tapioka, dll.

Bahkan di satu sumber dari majalah online perempuan ada 8 sumber  karbohidrat  yang lebih sehat dari nasi.

Sayur bukan hanya sekedar apa yang selama ini ada di otak kita tentang lodeh, tumis, acar,dll. Tapi bagaimana lebih menganekaragamkan dan modifikasi sayur yang lebih sehat. Misalnya dengan sayur mentah organik dan sehat.

Diversifikasi sumber-sumber baru yang selama ini tidak kita anggap bermanfaat. Misalnya orang Batak yang dulu tidak menganggap daun genjer sebagai pangan lokal. Mulai berubah mindsetnya. Lebih membuat pangan yang lebih beraneka ragam.

Apa hubungannya dengan harga. Tentu jika kita membeli bahan sayur beragam maka tidak terjadi monopoli. Coba pas lebaran atau hari raya besar kita semua hanya beli sayur nangka. harganya melonjak bisa Rp. 50.000/kg. Yang biasanya hanya 15.000-20.000. Tapi kalau kita menyajikan pangan/sayur beragam maka sayuran lain laku. PEdagang juga mendapat untung lebih adil. 

Akhirnya muaranya rakyat sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun