Saat awal belajar jurnalistik tahun 2004, saya mendapati pelajaran menulis artikel dengan metode rakitan. Ibarat komputer rakitan yang komponennya terdiri atas berbagai merk. Lalu, dipadu menjadi satu.
Kira-kira, sedemikian itulah membikin artikel rakitan. Sebagai contoh pada tanggal 10 November nanti diperingati sebagai hari pahlawan. Jadi, jika berminat menulis artikel mengenai itu. Ambil atau carilah dua sampai lima artikel yang membahas hari pahlawan.Â
Lalu, tiru dan modifikasi sesuai dengan bahan yang ingin ditulis. Tentu saja jika dipetik secara langsung atau tidak langsung, pencantuman nama penulis yang dipetik sebagai tanda kejujuran ilmiah.
Atau beberapa tulisan artikel yang bertema pahlawan tersebut dapat diracik dengan bahasa sendiri. Itu berarti yang dicopy ialah kerangka berpikir atau pola penulisan orang lain dengan bahasa kita sendiri.
 Jadi, dengan mengumpulkan dua atau sampai lima artikel dengan pokok bahasan yang sama dapat dirdora atau diracik menjadi tulisan artikel yang berbeda.
Yang paling penting jangan sampai plagiat, memungut artikel orang lain secara bulat-bulat seraya mengaburkan nama orang lain dengan namanya sendiri.
Tetaplah berlaku sportif dan jujur dalam menulis. Akui saja, kutian atau petikan diambil dari tulisan orang lain.
Perkaya, tambahi, dan cari sisi lain biar sudut pandang tulisan berbefa dari tulisan serupa.
Untuk itu, cara pandang, perspektif, dan pendekatan keilmuan suatu bahasan dapat dilengkapi.
Misalnya tadi tentang hari pahlawan dapat didekati dari sudut ilmu sejarah, agama, psikologi, sosiologi, ekonomi, militer, dan sebagainya.