Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buku Hiasan Terindah

27 Oktober 2017   13:55 Diperbarui: 27 Oktober 2017   14:17 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber penerbit deepublish

Buku merupakan hiasan terindah dalam rumah atau di tempat mana saja. Desain buku sangat bewarna-warni. Dibanding hiasan lantai, dinding, atap, jendela, pintu, teras, lemari, dan perabot rumah lainnya, dekorasi buku masih menjadi wallpaper terindah. Terutama bagi pecinta dan penikmat buku.

Sebuah rumah yang mewah. Terasa sepi kalau di dalamnya belum ada ruang perpustakaan. Yang dilengkapi dengan lemari atau rak buku. Buku yang ditata secara rapi dan apik.

Setiap memasuki rumah sahabat, teman, atau berkunjung ke rumah orang lain, saya selalu memata ada tidaknya dalam rumah itu perpustakaan. Minimal satu lemari atau rak buku yang terisi buku dan tertata.

Apabila dalam sebuah rumah, saya menatap perpustakaan keluarga atau rak buku. Saya turut merasa bahagia dengan seisi rumah. Bagiku, dugaanku keluarga demikian pecinta ilmu pengetahuan.

Sebaliknya, dalam sebuah rumah yang tidak memiliki ruang perpustakaan keluarga. Bahkan lemari dan rak buku tidak ada sama sekali. Kecuali, rap piring saja yang ada. Aku merasa turut agak prihatin. Sekalipun rumah tersebut megah dan besar. Tanpa perpustakaan keluarga, saya merasakan kesepian dan hingga keterasingan penghuni rumah. Kemungkinan besar pemilik rumah megah demikian hanya penimbun harta.

Saya tidak sedang mempromosikan diri dan buku saya di sini. Tapi, marilah sedikit berandai, seandainya dekorasi setiap rumah di Indonesia mesti memiliki ruang perpustakaan atau penuh dengan rak buku yang warna-warni. Saya yakin, kemajuan bangsa Indonesia segera terwujud.

Cuma, karena yang terjadi kebalikannya, desain dan dekorasi sebagian besar rumah di Indonesia belum menggambarkan kita pecinta ilmu. Maka, beginilah tahap kemajuan kita.

Harapan kita pada masa depan, walpaper rumah, sekolah, dan hingga pasar kita penuh dengan buku. Sampai kita merasa nikmat memandangi buku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun