Coronavirus Disease 2019 atau biasa dikenal dengan akronim Covid-19, merupakan sebuah realitas baru berwajah mengerikan yang disebabkan oleh jenis Coronavirus SARS-CoV-2 yang menginfeksi siapa pun di dunia, tanpa melihat pangkat, posisi, maupun peringkat.Â
Penderita yang terindikasi Covid-19 mengalami gejala demam, batuk kering, dan juga kesulitan bernafas. Bahkan pada tipe penderita dengan kondisi yang paling rentan, penyakit ini juga dapat menghantarkan pada kemunculan gejala pneumonia dan kegagalan multiorgan yang berujung pada kematian.
Khususnya di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, mengeluarkan kebijakan untuk belajar daring bagi seluruh mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta semua itu dilakukan demi upaya mencegah penularan Covid-19 oleh Warsiti, S.KP., M.Kep., Sp.Mat
Dengan diberlakukan kuliah daring ini membuat mahasiswa dan para dosen di Universitas Aisyayah Yogyakarta  tidak perlu melakukan kegiatan di kampus secara tatap muka demi menghindari kontak fisik guna mengurangi penyebaran Covid-19.
Dalam hal ini tentu ada saja kendala/pengaruh yang terjadi saat pelaksanaan proses pembelajaran secara daring. Bukan soal jaringan saja yang terkendala, keperluan kuota menjadikan pengeluaran membengkak bagi yang berada di wilayah jaringan internetnya kurang memadai. Kemudian juga menghambat proses pembelajaran dan membuat mahasiswa dapat tertinggal materi yang dijelaskan oleh pengajar atau dosen.Â
Selain kendala tersebut kendala lainnya yaitu terjadi pada mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi, dimana mahasiswa tersebut memiliki kesulitan dalam membeli kuota internet karena terbatasnya keadaan ekonomi keluarga sehingga menyulitkan dalam membeli kuota.
Masalah yang menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran dengan motede daring diantaranya adalah keterbatasan penguasaan teknologi informasi oleh pengajar dan mahasiswa. Melaksanakan perkuliahan secara online atau daring yang dalam pelaksanaannya tentu berdampak pada mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta.Â
Di saat kuliah daring sekarang mahasiswa dituntut untuk tidak hanya mengandalkan penjelasan dari dosen saja namun harus menerapkan metode belajar mandiri.
Belajar mandiri diartikan sebagai kegiatan belajar aktif dengan dorongan motif untuk menguasai suatu kompetensi sehingga dapat menyelesaikan masalah serta belajar ini dibangun dari pengetahuan dan kompetensi yang dimilikinya. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan menentukan tujuan secara mandiri.
Mahasiswa yang lebih menyenangi sistem belajar offline atau  mahasiwa yang terbiasa memahami suatu penjelasan materi secara langsung akan merasa kesusahan dalam memahami suatu penjelasan. Dampak dalam kemampuan mahasiswa Uni
versitas Aisyiyah Yogyakarta menjadi lebih meningkat atau bahkan menurun namun semuanya kembali kepada bagaimana pola belajar yang diterapkan mahasiwa dengan diri sendiri.