Mohon tunggu...
Sindi Fatika Sari
Sindi Fatika Sari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku

Menulis, merupakan cara saya untuk menyampaikan apa yang tidak bisa disampaikan lewat lisan. Bagi saya, menulis menjadi sebuah cara untuk mengabadikan apa yang sudah Allah gariskan dalam kehidupan. Jika Allah mengizinkan saya untuk menjadi penulis di website kompasiana ini, in syaa Allah, saya akan fokus pada topik self-improvement dan religi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masa Muda, Jadikan Ia Semanis Madu

15 Juni 2022   14:46 Diperbarui: 15 Juni 2022   15:19 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Masa muda menjadi masa yang begitu berarti dalam hidup seseorang. Masa muda pun menjadi 'masa keemasan', begitulah kata sebagian orang. Tak heran, jika semua yang dilakukan di masa muda, akan menjadi sesuatu yang berharga. Namun, dewasa ini, banyak dari kaum muda yang malah 'menodai' masa keemasannya. Lantas, apa sajakah yang menjadi faktor masa muda menjadi 'tak berharga'?

Rendahnya perhatian dari keluarga. Mengambil dari eksperimen sosial yang pernah dilakukan pada sepuluh kaum muda. Delapan dari sepuluh kaum muda yang pernah diberikan pertanyaan terkait "Penyebab Masa Muda yang Tak Berharga" menyebutkan bahwa keluarga menjadi faktor utama pemicu masa muda seseorang menjadi tak berharga. Telah kita ketahui bahwasanya keluarga menjadi lingkungan terdekat dari seseorang. Seringnya seseorang menghabiskan waktu bersama keluarga, akan menjadi penyebab paling dominan jika seseorang mengalami permasalahan.

Dalam hadis disebutkan bahwa mengobrol bersama keluarga menjadi salah satu kegiatan yang bermanfaat. Saking bermanfaatnya, kita harus meluangkan waktu untuk sekadar ngobrol santai dengan keluarga. Percaya tidak percaya, efeknya akan luar biasa. Keluarga yang harmonis tentu akan menjadi support system bagi kaum muda dalam mengarungi masa keemasannya. Di sinilah, betapa pentingnya kehadiran keluarga yang saling memberi perhatian dan dukungan satu sama lain.

Masalah cinta yang tak kunjung reda. Berbicara tentang cinta, pasti akan menimbulkan banyak makna. Cinta bukan melulu tentang perasaan suka dari seorang pria kepada seorang wanita ataupun sebaliknya. Cinta bisa ditujukan kepada Sang Pencipta, orang tua, sesama manusia (teman), cinta kepada lingkungan, barang kepunyaan, hewan peliharaan dan lain-lain. Namun, masalahnya, cinta yang sering menjangkiti masa muda adalah cinta yang jelas-jelas tak diperbolehkan oleh agama.

Entah apa pun bentuknya, jika sudah saling berinteraksi, tetap saja tidak diperbolehkan. Inilah yang menjadi faktor 'macetnya' kaum muda untuk menjadikan masa mudanya menjadi berharga.

Bagaimana tidak? Sakit hati karena ditinggalkan pasangan yang belum halal, lantas mengakibatkan hidup tak lagi ada harapan. Kecewa karena sang pujaan hati mengkhianati, lantas membuat kehidupan menjadi tak berarti. Berhari-hari mengurung diri di kamar, tak mau makan dan minum, semua anggota keluarga tak dihiraukannya apalagi Tuhannya. Jika sudah begitu, apakah pantas menyalahkan orang lain? Padahal, diri sendirilah yang sudah menjadi penyebab hari-harinya tak bermakna hanya karena cinta yang tiada kejelasannya. Naudzubillah min dzaliik.

Ingatlah pada perkataan Ali bin Abi Thalib yang berbunyi, "Seseorang yang benar-benar mencintaimu, ia tak 'kan rela membuat dirimu terjerumus dalam dosa." Jadi, agar masa muda terasa berharga, maka jangan sampai kita sendiri yang menjatuhkan 'harga' itu.

Rusaknya pergaulan sesama teman. Bestie? Best friend forever? Teman satu frekuensi? Teman nongki? Atau apa pun itu sebutannya, jika tak mampu membuat masa muda berharga, lantas, apa yang akan dicari?

Sebenarnya, hadirnya teman dalam kehidupan kita di masa muda itu sudah menjadi sesuatu yang patut kita syukuri. Namun, jangan salah mengartikan jika semua yang dilakukan bersama teman itu menyenangkan. Ingat, hal yang menyenangkan itu belum tentu menenangkan, lho. Lantas, bagaimana seharusnya dalam menjalin hubungan sesama teman?

Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam al-qur'an surah Az-Zukhruf ayat 67 yang berbunyi,

"Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun