Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pertemuan

11 Juni 2021   22:31 Diperbarui: 11 Juni 2021   22:33 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.jualo.com/

            "Ya Tuanku mengungkapkan perasaannya," jawab kembaranku.

            "Cukup lama juga, ya. Hebat ya, berani juga dia akhirnya."

            "Mestilah. Apalagi keberaniannya sudah diukur."

            "Maksudnya begini," lanjut kembaranku mendahului aku yang hendak bertanya, "Tuan kita sudah memperhitungkan dan memikirkan masak-masak kemungkinan tanggapan dari si nona itu."

            "Apakah itu sebabnya dia terlihat nyantai dan tidak terbebani. Dua minggu lho harus menunggu. Lumayan lama, kan?"

            Kembaranku mengangguk mengiyakan. Senandung lirih Tuanku sudah berhenti. Tangannya melesak pada saku celana mengambil kunci kamar kost. Dalam dua minggu akan kutahu kemana cerita Tuanku akan melaju. (Cimahi, 11 Juni 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun