Mohon tunggu...
Asror MZ
Asror MZ Mohon Tunggu... Freelancer - Anak desa

kamu adalah cerita bagi generasi setelahmu

Selanjutnya

Tutup

Bola

Bubus: Obat Tradisional Sasak yang Alami dan Ilmiah

18 Maret 2014   15:48 Diperbarui: 28 Desember 2017   11:13 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap orang tentu ingin untuk selalu hidup sehat, tak seorangpun menginginkan dirinya menderita penyakit apapun bentuknya. Ketika orang terkena suatu penyakit mereka rela menghabiskan banyak uang demi sebuah kesembuhan. Misalnya saja orang melakukan chek up kesehatan ke dokter biayanya bisa sampai ratusan ribu apalagi sampai menderita penyakit-penyakit berat. Namun ternyata tidak semua penyakit bisa disembuhkan oleh dokter dengan bantuan pengobatan modern, berbagai penelitian ilmiah terus dilakukan untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut. Pada akhirnya ilmu kedokteran moderan mendapatkan jawaban bahwa pengobatan yang terbaik adalah “back to nature”, dengan demikian para peneliti kembali menggali berbagai kandungan obat dari beragam jenis tanaman tradisional.

Berbicara masalah pengobatan tradisional sebenarnya masyarakat indonesia kaya dengan beragam khazanah pengobatan tradisional. Pada suku sasak misalnya, salah satu pengobatan tradisional pada suku sasak dikenal dengan nama “Bubus” atau dalam dialek sasak yang lain mungkin dikenal dengan sebutan “Apus” atau lainnya. Bubus atau apus berbentuk tablet kasar diracik dari campuran berbagai jenis tanaman obat tradisional. Bubus sendiri terdiri dari berbagai jenis dan khasiat tergantung peraciknya sendiri. Seorang peracik bubus biasanya hanya memiliki kemampuan meracik satu jenis bubus, yang diperoleh secara turun temurun dari para orang tua dulu. Sehingga untuk penyakit yang berbeda orang juga harus mencari ketempat peracik bubus yang berbeda pula.

Pengalaman selama beberapa tahun memperhatikan almarhumah“papuq” saya sebelum meninggal dalam membuat bubus -kebetulan beliau ahli meracik bubus untuk anak-anak (biasa yang panas atau demam)- Bahan-bahan yang digunakan memang dari bahan –bahan yang alami. Mulai dari beras, bunga mawar, daun-daun obat, kulit kayu, dan lain-lain. Selain itu ketika mencari atau memetik bahan-bahan tersebut tidak boleh sembarangan tapi harus dengan tata cara tertentu, misalnya ketika memetik mawar dari tangkainya harus dengan membaca Shalawat dan bacaan-bacaan doa lainnya. Begitupun dengan syarat yang lain harus dilakukan dengan kaifiyat atau dengan cara dan aturannya masing-masing.

Selain berkhasiat secara Ilmiah, kepercayaan masyarakat sasak juga bubus bisa menyembuhkan penyakit-penyakit yang disebabkan gangguan makhluk halus. Walaupun belum bisa dibuktikan melalui penelitian namun pengalaman masyarakat sudah banyak membuktikan. Mungkin hal ini karena faktor keyakinan yang begitu kuat yang diwariskan secara turun temurun, serta tidak lepas dari kuasa Sang Pencipta yang Maha Pengasih.

Oleh kerena itu, walaupun pada masa sekarang ini perkembangan ilmu kedokteran sudah berkembang begitu pesat dengan berbagai tekhnologi baru yang canggih. Namun sebagai sebuah kearifan lokal sudah selayaknya tradisi pengobatan “bubus” tetap kita tetap lestarikan.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun