Sejak kecil saya tertarik dengan pemakaian sarung, sampai waktu kecil saya pernah minta di belikan sarung. Dan sayapun mendapatkannya, sarung pertama saya berwana biru dengan motif kotak-kotak, ukuran anak-anak. Namun namanya anak-anak setelah beberapa lama sayapun bosan.
Setelah dewasa, ternyata saya kembali tertarik dengan sarung, sampai saat ini saya memiliki beberapa buah sarung. Saya senang mengenakannya saat di rumah, atau terkadang jika malam berganti, sebagai busana tidur.Dan pada beberapa aktivitas , seperti pergi ke tempat yang dekat seperti warung dan pasar, saya cuek saja mengenakan sarung.
Dan karena kegemaran saya terhadap sarung, beberapa artikel dan puisi saya berkaitan dengan sarung. Sampai beberapa teman kadang heran, karena saya non-Muslim, tapi senang memakai sarung. Bahkan ada yang bertanya apakah saya jadi mualaf? Â saya jawab tidak, saya hanya senang pakai sarung.
Saya semakin yakin memakai sarung, setelah saya membaca beberapa artikel dan juga pendapat beberapa teman, bahwa sarung adalah salah satu warisan pakaian tradisional Indonesia. Tidak terkait atau menjadi atribut agama tertentu.
Salah seorang rekan yang membaca tulisan saya, memberitahukan bahwa dia  memiliki koleksi sarung baru pemberian. Kondisinya masih baru dan masih terbungkus rapih. Kemudian dia juga mengirimkan foto koleksi sarungnya. Tanpa ragu sayapun memberanikan diri "menodong"  rekan saya melalui pesan singkat di media sosial, " Bapa mau beramal menambah koleksi sarung saya?". Dia menjawab "Wah, kalau itu mesti ambil sendiri ke tempat kerja saya". Seperti pucuk dicinta ulam tiba, dan gayung bersambut. Sayapun segera menjadwalkan kunjungan ke tempat kerjanya.Malu juga sih, berkunjung saat ada perlunya saja.... hehehe., Pak Bkhori tetap menyambut saya dengan ramah.
Mungkin ada yang heran rekan kerja kok beda tempat? Dahulu kami rekan kerja di sekolah swasta di bawah naungan yayasan yang sama, namun karena kurangnnya siswa, akhirnya sekolah tempat kami bekerja di tutup. Sehingga saat ini, kami bekerja di sekolah yang bebeda. Meski sudah terpisah kan silaturahmi masih bisa terjaga dengan adanya media sosial.
Alhasil hari Jumat, 5 Agustus 2022, kamipun bertemu, meski hanya sebentar, karena beliau masih ada rapat. Namun seperti janjinya saya mendapatkan satu buah sarung berwarna hijau. sanggat cocok dengan motor saya yang berwarna hijau.
Terima kasih Pak Bukhori, atas pemberiannya menambah koleksi sarung saya. Pak  Bukhori tahu dari mana yah saya suka warna hijau. Bahan sarung yang dia berikan juga hals dan nyaman dipakai. Sekali lagi terima kasih Pak Bukhori.
