Mohon tunggu...
Silvinia Nurlaili
Silvinia Nurlaili Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perceraian Orangtua Bukan Alasan Tidak Mengasuh Anak

27 Oktober 2019   06:14 Diperbarui: 27 Oktober 2019   14:31 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Ilustrasi anak menangis | Eggegg /Shutterstock

Segala perembangan anak bergantung dari bagaimana cara orangtua menstimulasi perkembangan. Ada beberapa hal yang memepengaruhi. Lingkungan adalah dimana anak memulai interaksi seseorang dengan orang lain. Adapun lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lngkungan yang lainnya. 

Lingkungan sangat berpengaruh sekali terhadap anak yang mana dengan lngkungan akan membentuk kepribadian sang anak. Lingkungan yang sehat akan mendukung kepribadian anak yang baik. Jika anak berada pada lingkungan yang tidak shat maka kemunggkinan besar anak akan menjad kepribadian yang tidak baik. 

Adapun hal lain yang mendukung kepribadian anak selain lingkungan yang mana dari awal anak mengenl segala hal yaiu orangtua. Irangtua menjadi salah satu figur yang mana akan diontoh anak dalam segala hal mulai berperilaku, bicara dan hal lain sebagainya. 

Orangtua akan selalu menjadi figur yang mebentuk kepribadian sang anak. Anak akan menjadi anak yang memiliki kepribadian yang baik jika orangtua menstimulus anak dengan baik. 

Lain halnya dengan orangtua yang tidak memperhatikan bagaimana perkembangan anak dnegan baik, maka anak akan menjadi pibadi yang bisa dikatakan agak menyimpang. Sehingga dengan mengetahui hal ini maka bisa diketahui bagamana peran penting dari orangtua bagi perkembangan anak.

Jika dilihat banyak sekali perceraian orangtua yang terjadi. Berdasarkan data yang dikumpuljan Republika dari KPAI  pada tahun 2011-2016 tercatat 4.269 yang mana mengadung kasus anak dari akibat perceraian orangtua. Dari data seperti itu bisa diketahui bahwasannya peceraian orangtua sangatlah berpengaru besar terhadap perilaku anak dan kepribadian sang anak. 

Banyak sekali karena perceraian orangtua memberikan dapak buruk bagi sang anak sendiri. Faktor yang mempengaruhi dari orangtu yang mana ketka orangtua bercerai mereka k=banyak seklai yang menelntarakan mereka. Menelantarkan ini dalam arti tdak memenuhi kebutuan dari anak seperti dari segi perhatian, segi kebutuhan anak dan dar hal lainnya. 

Dalam hal ini tindakan orangtua bisa dikatakan salah karena dengan tidak terpenuhinya kebutuhan sang anak maka merka akan memiliki kekuangan kasih sayang sehingga anak mencari perhatian dengan bertindak tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat seperti memlki perilaku yang menyimpang ataupun anak tdak bisa bersosialisasi dengan baik karena dari orangtua juga tidak menstimulus anak.

Ada juga Ketika perceraian dari orangtua pasti ada perbutan hak asuh dari orangtua  yang menyebakan menjadikan anak terlantah, tidak dipenuhi nafkahnya. Adapaun selain itu dampak dari perceraian dari orangtua menyebakan sang anak memliki trauma dari perceraian orangtua. 

Dalam studi psikologi yang dilakukan E. Mavis Hetherington dari univerity of Virginia dan mahsiswa pasasarjana Anne Mitchell Elmore mengatakan bahwasannya orangtua yang bercerai memiliki dampak negatif kepada anak dalam jangka waktu pendek dalam hal perilaku, seperti anak mudah marah, merasa cemas dan anak memiliki ketidak percayaan. Dengan hal ini bisa diketahui bagaiamana dampak dari perceraian orangtua.

Ketika prangtua bercerai alangkah baiknya tidak menghilangkan pengasuhan bersama. Karena dengan ini agar kasih sayang dari sang anak. Keluarga Binukir sebutannya untuk keluarga yang sudah bererai tetapi tetap mengasuh anak bersama agar tidak menghulangkan pengasuhan anak sehngga pertumbuhan sang anak bisa terpenuhi dengan baik hingga mereka dewasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun