Kurangnya Gizi pada Anak

      

Indonesia merupakan kaya akan potensi rempah-rempah dan beragamnya tanaman seperti sayuran dan buah-buahan. Oleh karena itu Belanda menjajah Indonesia untuk merebut semua kekayaan yang beragam tersebut diIndonesia. Kekurangan gizi pada anak telah terjadi di Indonesia dari tahun ke tahun diberbagai daerah dan menjadi perhatian yang serius, kekurangan gizi dapat kita kenali dengan IQ rendah, berat dan tinggi badan yang rendah .

Kondisi ini terjadi ketika bayi atau masih berada dalam kandungan, apakah anak tersebut kekurangan gizi atau sudah terpenuhi. Apabila ketika dikandungan gizi tersebut telah terpenuhi dengan baik maka si anak keluar dari perut ibu juga dalam keadaan baik. Kurangnya asupan gizi pada anak akan berdampak penyakit seperti diare, pneumonia, cacar, dan malaria begitu pula adanya faktor ekonomi keluarga yang tidak mampu memenuhi asupan gizi anak juga sangat mempengaruhinya.

Seusai ibu telah melahirkan sebaiknya memberikan ASI eksklusifnya karena didalamnya terdapat kandungan zat yang banyak untuk anak. Gizi sangat diperlukan untuk kebutuhan tubuh anak, pentingnya kesehatan pada diri manusia yaitu untuk mengetahui tumbuh kembang anak secara optimal dan mencegah dari gizi buruk, salah satunya yaitu stunting (kekerdilan).

Menurut badan kesehatan kekurangan gizi dapat menyebabkan kematian karena kurangnya nutrisi dalam tubuh dan sebaiknya setiap negara menyediakan makanan bergizi dan murah. Selain itu anggota keluarga terutama ibu harus menjamin makanan yang bergizi untuk mencegah kekurangan gizi pada anak, badan kesehatan membuat makanan siap saji yang berkriteria baik dan sehat menurut BPOM yang salah satunya dikonsumsi oleh negara-negara lain salah satunya di Nigeria.