Mohon tunggu...
Silviana Iskandar
Silviana Iskandar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi KKN Tim II 2020 Universitas Diponegoro

Blog ini hanya digunakan untuk keperluan KKN Tim II Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Kesehatan dalam Upaya Mencegah Penyebaran COVID-19 dan DBD

13 Agustus 2020   20:12 Diperbarui: 13 Agustus 2020   20:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

SEMARANG, Kelurahan Purwoyoso Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, salah seorang mahasiswi dari KKN Tim II telah melaksanakan kegiatan program kerja yang bertajuk New Normal New Awareness. Program yang ditujukan kepada warga Kampung Srikaton Utara RT04/RW05 ini berbasis pada "pemberdayaan masyarakat di tengah pandemic COVID-19 berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG's)." 

Hasil dari wawancara penulis dengan Ibu Eni selaku Ibu RT di RT04/RW05, bahwa warga Kampung Srikaton Utara tidak ada yang terdampak oleh Virus Corona; akan tetapi banyak warga, terutama anak-anak yang terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari latar belakang ini, pelaksana program KKN ini telah mengetahui akan kebutuhan warga. Penyuluhan serta edukasi yang dilakukan untuk progam ini ialah dari rumah ke rumah, dan didampingi oleh Ibu RT, Bu Eni.

Kalimat "mencegah lebih baik daripada mengobati" menjadi salah satu motto dalam pelaksanaan seorang mahasiswi Universitas Diponegoro yang tengah menjalankan program KKN keduanya dengan tema pecegahan Demam Berdarah Dengue. Penyakit DBD ini rupanya telah membuat warga Srikaton cukup resah, pasalnya dari satu rumah hingga rumah lainnya saling bertetangga dengan jarak yang dekat sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa penyebaran DBD ini begitu cepat. 

Mahasiswi ini melakukan penyuluhan dengan cara door to door atau dari satu rumah ke rumah lainnya. Tentu saja hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran COVID-19 serta memang di Kampung Srikaton ditengah pandemi tidak diperbolehkan melakukan kumpul-kumpul terlebih dahulu meskipun telah menerapkan New Normal dari pemerintah pusat.

Cuaca yang tidak menentu membuat jentik-jentik datang tidak mengenal cuaca lagi. Biasanya ada yang namanya musim nyamuk dimana hewan penghisap darah ini berdatangan ke tempat dimana tergenang air untuk melepaskan jentik-jentik atau anak-anak nyamuk. Di Kampung Srikaton Utara RT04/RW05 ini terdapat selokan pada setiap halaman depan rumah warganya, juga terdapat sungai kecil yang air dan sekitarnya kurang bersih. 

Akibatnya, banyak warga terutama anak-anak yang terkena DBD hingga dirawat di rumah sakit. Dari situlah mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro memutuskan untuk melakukan program keduanya yakni penyuluhan dan edukasi pencegahan DBD di RT04/RW05 sambil melakukan pengecekan jentik-jentik nyamuk yang ada di kamar mandi setiap rumah warga terutama yang memakai bak mandi, dan tentu saja dengan izin dari pemilik rumah terlebih dahulu.

Salah satu rumah warga RT04/RW05 yakni di kediaman Bapak Solikin mendapat kunjungan dari mahasiswi KKN tersebut untuk melakukan penyuluhan serta pengecekan jentik-jentik. Mahasiswi tersebut bertemu dengan istri pemilik rumah, yakni Ibu Riris. 

Pertama, mahasiswi melakukan penyuluhan terlebih dahulu dengan memberikan brosur dan penjelasan betapa pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Tak lupa, mahasiswi KKN tersebut juga menjelaskan bahwa penting untuk melakukan 3M dan membersihkan lingkungan luar terutama selokan supaya tidak ada jentik-jentik setiap minggu. Hal ini bertujuan agar mencegah datangnya jentik-jentik dengan cepat. 

Selain DBD, mahasiswi juga memberikan edukasi mengenai COVID-19. Program yang bertemakan "New Normal, New Awareness" ini ditujukan untuk memberikan arahan mengenai prosedur pencegahan COVID-19 di lingkungan sekitar. Pencegahan COVID-19 sendiri mahasiswi tersebut memberikan penjelasan mengenai New Normal bahwa New Normal bukan berarti segalanya kembali seperti semula namun malah lebih mengkhawatirkan. 

Menjalani aktivitas disekeliling virus yang entah tidak diketahui apakah lingkungan sudah terjamin bebas Virus Corona atau tidak sekalipun belum ada yang terkena. Mahasiswi memberikan bingkisan sebagai bentuk membantu pencegahan berupa masker dua buah, satu hand sanitizer, dan brosur mengenai pencegahan penyebaran COVID-19.

Penulis: Silviana Iskandar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun