Mohon tunggu...
Silvia iwangga
Silvia iwangga Mohon Tunggu... Editor - Akun Pelajar

Pelajar Yang Mandiri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berhenti Merokok untuk Jauhkan Virus Corona

8 Maret 2020   13:39 Diperbarui: 8 Maret 2020   13:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hebohnya pemberitaan tentang Corona Virus (covid-19), membuat panic banya orang, menyita pemberitaan, sampai membuat depresi dan munculnya perilaku yang tidak biasa. Di Indonesia hanya perlu 4-5 jam setelah pengumuman 2 warga Depok positif covid-19, semua bahan pangan dibeberapa tempat langsung diserbu, begitu juga dengan masker. Pemberitahuan covid-19 ini memang sangat massif dan membangkitkan rasa "takut mati" semua orang, karena cepatnya tersebar virus ini dan juga mematikan.

Tingkat mortalitas covid-19 terakhir dirilis WHO 3-4% artinya 1000 yang terkena covid-19, sekira 34 yang meninggal, masih dibawah flu burung 39,3% dan Mers 50%. Di bulan Juli 2019, WHO merilis tembakau membunuh sampai 50% penggunaannya, dimana lebih dari 40% seperti kanker, penyakit pernapasan kronis dan TBC. WHO melanjutkan 7 juta perokok aktif didunia mati disetiap tahunnya dikarenakan rokok, dan 1,2 juta lainnya karena asap rokok.

Pada tahun 2015, Di Indonesia memakan korban mencapai 230.000 orang. Sebab rokok ini sadis tidak memandang bulu. Dari orang tua yang muntah darah, hingga bayi yang infeksi paru-paru sampai meninggal mendadak.

Gisli Jenkis, seorang ahli penyakit pernapasan yang terkena di inggirs mengatakan kalau perokok punya tingkatan tinggi penyakit paru obstruktif Kronik (ppok), memicu kanker atau karsinogenik dan kerusakan paru-paru yang menemparkan orang pada resiko penyakit seperti covid-19.

Peneliti di cina dan amerika serikat sudah merilis laporan terkait analisis baru terhadap 8000 kasus pertama dari covid-19, bahwa laki-laki lebih mungkin terinfeksi penyakit ini dan alami gejala yang parah, kebanyakan laki-laki di cina merupakan prokok yang berat. Penelitian mengaakan perokok dua kali lebih bias terkena pneumonia daripada yang bukan perokok.

Bagi para pecandu nikotin, dokter paru menyarankan untuk berhenti merokok demi meminimalkan resiko, karena berhenti merokok juga meningkatkan imun jadi juga menjauhkan kita dari virus, termasuk virus corona.

Dalam asap rokok, terkandung ratusan senyawan kimia berbahaya, sebagian diantaranya adalah karsinogenik atau bias memicu kanker. Tidak hanya untuk perokoknya sendiri melainkan juga untuk orang lain yang menjadi " perokok pasif " karena ikut menghirup asap rokoknya.

Menurut Dr.Diah berhenti merokok dapat mencegah resiko berbagai jenis kanker. Pesan itu disampaikan bertepatan dengan hari kanker sedunia yang diperingati pada tanggal 4 Februari silam. "jadi haruslah berhenti merokok" kata Dr.Diah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun