Mohon tunggu...
Silvia NurAzizah
Silvia NurAzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - How's life?

Every day is a good day

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manfaatkan Limbah Kulit Singkong, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Pelatihan Pembuatan GELIS di Kampung Olasi

4 November 2021   10:31 Diperbarui: 4 November 2021   10:33 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar, khususnya pada peningkatan kualitas lingkungan rumah tinggal warga miskin dan prasarana dasar pemukiman serta peningkatan perekonomian kreatif, salah satunya yaitu adanya inovasi kampung tematik.

Kampung Olasi merupakan kampung tematik di Kelurahan Wonosari, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang yang mengolah singkong menjadi berbagai produk makanan seperti kroket, hawk hawk mote, stik tepung singkong, sarmiyer, egg roll singkong, toran dan lain sebagaianya.

Dalam pengolahan singkong menjadi produk olahan pastinya menimbulkan limbah, salah satunya yaitu kulit singkong. Selama ini kulit singkong limbah produksi tidak dimanfaatkan, hanya dibuang begitu saja. Kulit singkong sebenaranya dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang bermanfaat dan bernilai jual, misalnya diolah menjadi nugget, dendeng, kulit krispi, paving blok, bahan baku karbon aktif dan lain sebagainya.

Mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Kelompok 74 mengadakan pelatihan pembuatan kulit singkong menjadi GELIS (nugget kulit singkong). Pelatihan ini dilakukan pada Kamis, 28 Oktober 2021 bersama dengan ibu-ibu PKK RW 06 Kelurahan Wonosari dan mahasiswa KKN UNDIP yang dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.

Pelatihan pembuatan GELIS bertujuan untuk dan manjadikan limbah tersebut menjadi produk olahan  yang bermanfaat dan memiliki nilai jual sehingga mengurangi limbah kulit singkong yang dihasilkan dari proses produksi olahan singkong dan dapat meningkatkan perekonomian, menginformasikan produk yang dapat dihasilkan dari kulit singkong serta nutrisi yang terkandung dalam kulit singkong.

“Pelatihan Gelis ini sangat bermanfaat bagi UMKM sekitar karena dapat menambah perekonomian di kampung Olasi” Ucap Utomo, Lurah Kelurahan Wonosari.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan GELIS dapat didapatkan di lingkungan sekitar dengan mudah. Tahap awal dalam pembuatan gelis, kulit singkong direndam menggunakan larutan air kapur sirih atau air garam untuk menghilangkan kadungan sianida pada kulit singkong. 

Setelah direndam selama 15 menit kulit singkong dibersihkan. Kulit singkong direbus selama 15 menit lalu dihaluskan. Kulit singkong yang sudah halus ditambahkan tepung terigu, tepung bumbu, garam, bawang merah, bawang putih, penyedap rasa, telur dan air secukupnya lalu direbus. Setelah dikukus selama 25 menit adonan tersebut dipotong dan dibalur dengan tepung roti lalu digoreng.

Leni, ketua PKK RW 06 menyatakan bahwa melalui pelatihan ini peserta pelatihan mendapatkan banyak informasi mengenai kulit singkong. “Adanya pelatihan ini kami menjadi tahu bahwa kulit singkong bisa dimanfaatkan menjadi makanan yang enak dan bergizi dan juga dapat membantu UMKM sekitar karena mudah dipraktekkan sendiri dirumah” Ucap Leni, Ketua PKK di RW 06.

"Saya senang dengan diadakan pelatihan ini, ibu-ibu PKK mendapat pengetahuan baru tentang pemanfaatan limbah kulit singkong yang sebelumnya dibuang dapat diolah kembali menjadi makanan, sehingga bisa diterapkan sendiri di rumah", ucap Pristia, salah satu peserta pelatihan pembuatan GELIS.

“Kami berharap setelah pelatihan ini warga Kelurahan Wonosari RW 06 dapat mempraktekkan dan mengembangkan inovasi pangan dari kulit singkong sehingga kulit singkong tidak lagi menjadi limbah melainkan suatu hal yang bermanfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun