Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah kini menjadi salah satu hal yang paling dibicarakan di sekolah-sekolah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi para pelajar agar tumbuh menjadi generasi yang sehat, kuat, dan cerdas. Khususnya di SMKN 3 Cimahi Pelaksanaannya biasanya dilakukan setiap hari Senin hingga Jumat, dan makanan dibagikan langsung oleh guru atau staf sekolah. Dengan adanya program ini, siswa tidak perlu khawatir lagi datang ke sekolah dengan perut kosong atau kelelahan di jam pelajaran pertama.Setiap hari, menu yang disajikan pun berbeda-beda. Ada nasi ayam, ikan, sayuran, atau kadang buah segar sebagai pelengkap. Keberagaman menu membuat para siswa merasa senang karena bisa mencicipi makanan bergizi tanpa bosan. Program ini bukan hanya soal makan gratis, tapi juga tentang bagaimana sekolah dan pemerintah berusaha menjaga kesehatan generasi muda agar tetap fokus dan bersemangat belajar di kelas.Namun, di balik manfaat besar itu, masih ada beberapa cerita yang kurang menyenangkan. Beberapa siswa mengaku pernah menemukan makanan yang tidak terlalu bersih, bahkan ada yang mentah atau terdapat serangga kecil di dalamnya. Situasi ini tentu membuat sebagian anak ragu untuk menikmati makanan yang seharusnya menyehatkan. Harapan besar terhadap program ini sering kali berbenturan dengan kenyataan di lapangan yang belum sepenuhnya sempurna.
Makhaila, salah satu siswa yang ikut merasakan program ini sempat berkata, "Aku suka karena menunya bervariasi dan rasanya enak, tapi kadang suka nggak bersih atau mentah." Ucapan sederhana ini menggambarkan dua sisi dari program MBG, di satu sisi membantu tapi di sisi lain masih butuh banyak pembenahan, terutama dalam hal kebersihan dan kualitas makanan.
Meski begitu, dampak positifnya tetap terasa. Banyak siswa mengaku lebih bersemangat dan tidak mudah lemas di sekolah. Rasa lapar yang biasanya mengganggu konsentrasi belajar kini bisa teratasi berkat adanya MBG. Selain itu, program ini juga menjadi momen kebersamaan di siang hari, ketika siswa berkumpul, bercanda, dan menikmati makanannya bersama teman-teman di lingkungan sekolah.
Jika dilihat lebih dalam, MBG sebenarnya bukan sekadar tentang makanan. Ia adalah bentuk perhatian negara terhadap generasi penerusnya. Tantangan seperti kebersihan dan pengawasan hanyalah bagian dari proses untuk memperbaiki sistem yang masih baru. Dengan pengelolaan yang lebih baik, program ini bisa menjadi langkah nyata menuju generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dan sehat secara fisik.
Dan seperti yang diucapkan oleh Saskia siswa kelas 10 dengan nada santai, "Yang penting makanannya bersih dan enak, kita mah semangat aja ikut programnya." Kalimat sederhana itu mungkin terdengar sepele, tapi justru di sanalah makna sejatinya, bahwa semangat dan kepercayaan siswa adalah kunci keberhasilan program MBG di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI