Mohon tunggu...
Musa SIlmiA
Musa SIlmiA Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebun Sayur HSI Sukabumi

16 Mei 2019   05:56 Diperbarui: 16 Mei 2019   06:09 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kabupaten Sukabumi masih menjadi  daerah berkembang di Jawa Barat. Warga masih banyak yang bekerja dan tinggal di pedesaan untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya. Ngomong-ngomong soal pedesaan, pasti terbenak dalam pikiran anda kebun dan lahan pertanian kan? Tentu pastinya, karena pertanian tidak bisa lepas dengan pedesaan. Karena di desa masih memiliki lahan yang cukup untuk ditanami komoditas pertanian. Di Kabupaten Sukabumi sendiri banyak terdapat lahan pertanian yang tersebar di berbagai arah mata angin.

Tersedianya lahan pertanian tentu menjadi potensi besar bagi para petani untuk bercocok tanam. Petani -- petani ini kemudian akan berkumpul  dan membentuk serikat atau mitra untuk bertani bersama. Salah satunya adalah HSI atau Hasil Sayur Indonesia. Perkebunan HSI terletak di Subang Jaya, Kabupaten Sukabumi. HSI memiliki kebun dengan luas sebesar 6 hektar. Perkebunan ini menghasilkan beragam hasil sayuran yang ditanam oleh para petani setempat yang diantaranya Gambas, Wortel, Timun dan Cabai. Selain hasil sayur konvensional, HSI juga memiliki beberapa tanaman Hidroponik, seperti Melon, Pakcoy, Selada Merah dan masih banyak lagi.

Hasil pertanian tersebut kemudian dikemas dan dijual kembali kepada masyarakat secara langsung atau dengan melalui pasar swalayan dan tradisional. HSI memiliki prinsip untuk mencukupi kebutuhan daerah sendiri terlebih dahulu. Begitu pula yang dinyatakan Dedi, penyuluh pertanian yang sudah lama berinteraksi dengan HSI. Dedi menjelaskan hasil sayur dari HSI terutama timun sering dijadikan peluang utama dalam agribisnis. Beberapa hasil sayur HSI biasa dijumpai di pasar swalayan Lotte Mart.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun