Program utama Kementerian Pertanian yang terkait dengan upaya mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak berbasis sumberdaya domestik khususnya ternak sapi potong, maka  digenjot produksi  di setiap wilayah,  daerah dan kabupaten kota di Indonesia. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan  meningkatkan populasi  ternak. Peningkatan  secara kuantitas ini  dapat dilakukan melalui sistem perkawinan secara Inseminasi Kawin Alam (IKA) dan Inseminasi Buatan (IB).
Program Inseminasi Buatan (IB) sangat  memungkinkan mengatur kelahiran anak sapi dengan baik. Sapi induk bunting hasil IB dapat meningkatkan nilai jual lebih tinggi dibanding  ternak hasil kawin alami. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi potong dalam jangka pendek bisa membantu memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi dan dalam jangka panjang berdampak peningkatan ekonomi peternak.
Inseminasi adalah salah satu teknik  dan Inovasi untuk membantu proses reproduksi dengan cara menyemprotkan sperma yang telah dipreparasi  atau diproses ke dalam rahim menggunakan kateter dengan tujuan membantu sperma menuju telur yang telah matang (ovulasi) sehingga terjadi pembuahan..
Pengembangan ternak dengan teknologi  Inseminasi ini  ternyata sangat efektif  bagi peternak,  Insimnasi  dapat memperbaiki mutu genetik ternak ,  meningkatkan efesiensi kelahiran,  mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan angka kelahiran  secara  cepat  dan  teratur.
Petugas  atau pemilik  ternak harus tahu tanda-tanda ternak sapi  birahi  biasanya  ternak suka naik  ke  punggung  ternak yang lain dan  napsu makan  terus berkurang.  Ciri lain pada sapi birahi  vulpa  (alat kelamin) kelihatan Abuh (bengkak),  Angat (panas) dan Aubang ( kemerahan).
Pada kondisi birahi peternak segera melaporkan kepada petugas lapang agar sesegera  mungkin diberikan inseminasi buatan (IB) dan wajib bunting itu berlaku bagi sapi yang sedang mengalami masa birahi. Â
" KARMAN " Salah satu petugas Inseminator yang sangat profesional di kabupaten Aceh Tengah,  ia sudah membantu ratusan peternak dataran tinggi Gayo memperoleh anak sapi  yang sehat dan mungil  dari hasil inseminasi.
Menurut  pengalaman  petugas  yang tinggal di Bukit Pediwi ini  bahwa peroses inseminasi dinyatakan berhasil  25 %  apabila dalam waktu 18 -- 21 hari  sapi  sudah selera makan  seperti biasa  ciri birahinya sudah hilang kemudian tinggal pemeliharaan masa buntingnya,
Inseminator  yang satu ini bukan saja  terampil menjadi penghulu sapi , tetapi juga sangat berpengalaman  membantu peroses kelahiran anak sapi. Disaat induk sapi meraung dalam detik-detik melahirkan datanglah ia dengan tangan dingin memberi pertolongan sampai tuntas,  sehingga petani   menganggap kehadirannya sebagai juru penyelamat rizki.  Inseminator  dari bidang peternakan  ini  selalu mengaktifkan  telephone genggam  miliknya, agar para  petani dan kelompok tani  bisa  menghubungi  setiap saat.Â
Kerja keras dan pengabdian dalam upaya khusus  pengembangan ternak di tanah Gayo,  KARMAN  sudah  banyak mendapat sertifikat dan penghargaan dari  berbagai pihak, diantaranya  dari  Presiden Republik Indonesia  sebagai  "PETUGAS TERBAIK". Pada tahun 2017  yang diserahkan  di Cibobor)*
 )* Abdurrahman //PP Aceh