Mohon tunggu...
Wisnu Adhitama
Wisnu Adhitama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jalani hidup hari ini dan rencanakan besok dan kedepan untuk berbuat sesuatu

Writer on sihitamspeak.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pilih Kertas atau Softfile?

31 Agustus 2015   16:17 Diperbarui: 31 Agustus 2015   16:17 4860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pertanyaan pilih kertas atau softfile sering menghampiri saya ketika suara hemat energi dan cinta alam saya ucapkan. Dua pilihan tersebut bukan sekedar nyaman mana kita dalam membaca, melainkan mana yang lebih ramah lingkungan antara kertas dengan softfile. Pertanyaan itu biasanya spontan saya jawab kertas.

Dari segi kenyamanan, saya jauh lebih betah membaca tulisan di kertas. Sudah bukan rahasia lagi dikalangan kawan-kawan saya jika saya jarang memegang handphone (hp) dan banyak kertas-kertas berserakan di tas saya. Saya seperti itu, karena memang jauh lebih enak untuk membaca apalagi menulis di kertas. Secara rasa, kertas lebih punya “rasa” dari pada mengetik di laptop, hp, smartphone, atau gawai lainnya.

Bagi saya juga softfile kurang efektif dan efisien. Meski ringkas, namun butuh gawai yang bisa membuka (memiliki software pendukung) untuk membuka softfile itu. Memang hampir semua gawai sekarang sudah memiliki fitur membuka softfile, namun semuanya bergantung kepada baterai dan format softfile itu.

Penggunaan softfile adalah pembodohan bagi saya. Otak kita seperti mati setengah atau malah sepertiga bagiannya akibat softfile. Dalam mencari tugas misalnya, kita tidak perlu pusing mencari sebuah pengertian atau pendapat tokoh tinggal gunakan fitur search pasti akan ketemu. Kalaupun filenya berbentuk foto tetap bisa diterjemahkan ke dalam huruf yang dimengerti komputer dengan menggunakan software seperti Omnipage.

Bagi saya otak sama dengan mesin, jika tidak pernah digunakan kinerjanya akan lemah namun jika sering digunakan otak akan mampu bekerja maksimal tentu dengan perawatan (istirahat dan refreshing). Sayang, kini banyak yang lebih suka softfile dari pada kertas.

Kertas memang terkenal si pembabat hutan. Bayangkan ratusan bahkan milyaran pohon ditebang untuk membuat kertas. Namun sebenarnya kini kertas banyak yang di daur ulang. Kertas-kertas bekas didaur ulang untuk menjadi kertas baru dengan kualitas hampir sama. Pohon yang ditebang ada, namun jumlahnya berkurang kini.

Kalau menggunakan gawai ada hal yang membuat saya risih sebenarnya. Gawai dikenal “katanya” lebih ramah lingkungan karena menggunakan listrik untuk bisa hidup. Namun justru itulah masalah alam bagi saya.

Untuk membangkitkan listrik bisa banyak caranya. Melalui cahaya matahari (di klaim paling hemat energi), angin, mesin yang digerakkan air, bahan bakar minyak (solar), batu bara, hingga nuklir. Sayangnya di Indonesia pembangkit listrik masih banyak yang menggunakan bahan bakar minyak dan batu bara yang jelas tidak ramah lingkungan.

Bahan bakar minyak atau disingkat BBM tidak hanya dipakai kendaraan bermotor untuk jalan. Mesin-mesin listrik pun ada yang digerakkan dengan tenaga dari BBM ini. Ribuan liter dihabiskan tiap harinya.

Selain BBM ada batu bara yang  juga sudah pasti tidak ramah lingkungan. Selain asap hitamnya yang mencemari lingkungan, sifatnya yang tertimbun di bawah tanah membuat batu bara sangat merusak lingkungan. Alat-alat pengebor bumi digunakan untuk mengambil batu bara.

Sebenarnya ada hal yang tidak banyak disadari oleh pengguna gawai yang mengatakan lebih ramah lingkungan softfile dari pada kertas. Gawai butuh di charger (isi ulang) untuk bisa tetap menyala. Sedangkan kertas kapanpun dan dimanapun tetap bisa dibaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun