Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Klaim Kemenangan, Cara Mudah Memuaskan Diri

12 Februari 2019   20:58 Diperbarui: 12 Februari 2019   21:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.yokbaca.com

Ketua BPN, Djoko Santosa merilis hasil survei internal kubunya dengan hasil elektabilitas Prabowo unggul dibandingkan Joko Widodo. Lagi - lagi kubu 02 melontarkan informasi tak jelas, bila bicara survei pasti ada data kuantitas, metodologi yang dipakai. Faktanya rilisan Ketua BPN itu tak dibarengi pengungkapan berapa besar prosentase keunggulannya 02 dan data - data kuantitasnya.

Gaya lempar isu tanpa fakta sudah menjadi karakter kubu 02 sejak Pilpres 2014, publik tak akan lupa ketika Prabowo merayakan kemenangan dengan sujud syukur yang di-ekspose TV One besar - besaran. 

Saat itu, kubu Prabowo - Hatta mendasarkan keyakinan menang pada hasil survei cepat dari lembaga survei Puskaptis. Belakangan terungkap, Puskaptis ternyata dikomandoi oleh orang - orang yang berafiliasi dengan kubu Prabowo-Hatta. 

Modus ini coba kembali diulang jelang Pilpres 2019, meski sebenarnya tak seberapa efektif untuk meningkatkan elektabilitas Pasangan 02. Pesan dari Djoko Santoso sengaja dilontarkan untuk menggoyahkan keyakinan pendukung Pasangan 01, faktanya opini dari berbasis hasil survei internal kubu 02 tak berpengaruh banyak bagi pemilih 01. 

Pada sisi lain bisa diartikan pernyataan Ketua BPN Prabowo-Sandi untuk menghibur pendukung Pasangan 02 yang makin pesimis terhadap kemenangan sang junjungan pada Pilpres 2019. Mengingat tidak sedikit loyalis dan pendiri Gerindra sendiri, seperti Muhdi PR ternyata tak mendukung Prabowo yang tak lain adalah teman dekatnya. 

Di tubuh koalisi 02 juga mulai tak kompak, tak sedikit calon anggota legislatif dari Partai Demokrat mendeklarasikan diri mendukung Joko Widodo - Amien, padahal secara formal PD mendukung pencalonan Prabowo-Sandi. 

Meski fenomena ini bukan hal baru, pada Pilpres 2014 sejumlah caleg dari Golkar juga mendukung Jokowi-JK sedangkan Golkar saat itu mengusung Prabowo-Hatta. Bedanya saat itu JKW-JK saat itu tak didukung oleh partai yang mendukung JKW-Amin saat ini, fenomena ini menunjukan kegamangan di tubuh PD untuk mendukung Capres-Cawapres yang didukungnya. Saat ini hanya dua partai yang solid mendukung Pasangan 02 yaitu Gerindra dan PKS, keduanya tak mempunyai pilihan lain selain mengikuti ambisi Prabowo merebut kursi RI 1 terakhir kalinya. 

Tak bisa dipungkiri, kubu koalisi hanya bisa berharap dari kantong suara SUV (Swing Voters & Undecided Voters) , menurut hasil survei lembaga survei independen prosentasenya berkisar 20 persen dari total pemilih. 

Kelompok ini diidentifikasi dari kelompok umur Millenial antara umur 20 - 30 tahun, ciri yang menonjol adalah generasi ini melek tehnologi digital dan preferensi politiknya lebih cair dibandingan generasi sebelumnya. Tak heran, baik kubu 01 dan 02 berlomba - lomba merangkul kelompok umur ini untuk memperkuat suara. 

Bagi kubu 01 bila dapat mendulang suara dari kelompok Millenial makin memperkokoh legitimasinya, sebaliknya bila tidak pun dari beberapa survei Jokowi - Amien masih aman. Sebaliknya bagi kubu 02 harus mati-matian mendulang suara dari kelompok ini untuk mengimbangi suara petahana, nah bila gagal meyakinkan SUV artinya lenyap sudah harapan berkuasa. 

Detik - detik pertarungan keras makin terlihat sejalan dengan mendekatnya waktu Pilpres bulan April ini, kerja keras harus dilakukan kubu 02 agar dapat mendongkrak elektabilitas calonnya di mata Millenial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun