Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mudik Gratis Tak Jamin Turunnya Angka Pemudik Bersepeda Motor

9 Juni 2018   17:08 Diperbarui: 10 Juni 2018   22:13 2508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemudik bersepeda motor membawa anaknya, saat melintasi ruas Jalan Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015). Arus pemudik bersepeda motor diperkirakan akan melonjak mulai malam ini hingga satu hari sebelum Lebaran Idul Fitri 1436 H.(KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES

Pemudik 2018 bakal terasa istimewa dibandingkan tahun lalu, bagaimana tidak tahun ini jalan Tol Jawa yang membentang dari Merak ke Surabaya hampir tersambung sepenuhnya. 

Selain itu jalur mudik tak terfokus lagi ke jalur tradisional, yakni jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa, melainkan juga bisa menggunakan jalur Pantai Selatan (Pansel) dan jalur tengah.

Dengan 3 jalur yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa ini, diharapkan kebuntuan atau kemacetan arus kendaraan selama mudik dan kepulangan tidak terjadi lagi seperti sebelum-sebelumnya. 

Saya melihat pemerintah telah belajar banyak dari hajatan mudik tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2016. Kala itu muncul tragedi di pintu keluar jalan Tol Brebes yang dikenal dengan "Tragedi Brexit".

Nama itu populer karena mengambil istilah dari Referendum British Exit di Inggris untuk mengambil sikap terhadap keanggotaan negeri Ratu Elizabeth itu dari persekutuan bangsa-bangsa Eropa (Uni Eropa) tahun 2016.

Mudik sebagai tradisi sudah berlangsung sejak lama, peningkatan sarana dan prasarana selalu diupayakan oleh setiap rezim pemerintahan untuk menjamin kelancaran arus pulang-balik pemudik. 

Namun mengelola hajatan besar ini tidak mudah. Persoalan-persoalan klasik selalu berulang, yakni kemacetan yang disebabkan oleh faktor teknis dan nonteknis. Setidaknya pemerintahan saat ini tercatat sukses mengelola hajatan ini sejak tragedi "Brexit" tahun 2016. 

Pada tahun 2017 hajatan mudik mendapatkan perhatian serius dari pemerintah sekaligus untuk membuktikan kehadiran negara secara nyata kepada masyarakat.

Saya mendapatkan gambaran secara mendalam tentang permasalahan "mudik" ketika Kementerian Perhubungan memaparkan hasil Jajak Pendapat dari Litbang Kompas pada acara Forum Merdeka Barat (FMB) di Gedung Serba Guna Kemenkominfo (7/06/2018). Kesimpulan Jajak Pendapat terhadap 818 responden di Jabodetabek ini cukup menarik, berikut kesimpulannya:

  1. Mudik Lebaran adalah sebuah keniscayaan bagi penduduk Jabodetabek. Separuh dari seluruh responden berencana mudik pada 2018
  2. Kendaraan pribadi masih menjadi pilihan utama pemudik
  3. Kenyamanan adalah faktor terpenting dan terutama dalam mudik
  4. H-3 dan H+7 adalah puncak arus waktu mudik dari dan balik ke Jabodetabek
  5. Media massa dan keluarga adalah The Most Important Source of Information terkait Mudik Gratis
  6. Situasi mudik dua tahun belakangan dianggap lancar, dan kemacetan masih bisa diterima
  7. Sebagian besar menganggap ketersediaan angkutan sudah memadai, namun 25% responden berpendapat tidak memadai
  8. Kesiapan infrastruktur dan petugas dianggap baik, namun separuh responden menganggap masalah justru ada pada ketertiban masyarakat sendiri
  9. Untuk meningkatkan minat peserta mudik gratis perlu dilakukan strategi pemasaran. Mudik Gratis harus berfokus pada upaya sosialisasi, marketing campaign, berikut membangun imej menarik yang bisa meningkatkan heart share publik.

Berdasarkan hasil jajak pendapat di atas, penggunaan kendaraan pribadi yaitu motor dan mobil masih menjadi favorit pemudik, patut diwaspadai adalah proyeksi penggunaan sepeda motor oleh pemudik bakal naik tahun ini. Saya kira PR besar bagi pemerintah untuk mengalihkan minat pengguna sepeda motor untuk mudik, harus ada alternatif lain yang sepadan. Meski kegiatan "Mudik Gratis" sudah digelar oleh banyak pihak untuk menarik minat pemudik dengan sepeda motor, toh faktanya angkanya justru diperkirakan naik.

Prediksi Penumpang dan Kendaraan Mudik 2018 (dok. Kemenhub)
Prediksi Penumpang dan Kendaraan Mudik 2018 (dok. Kemenhub)
Menurut Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) KemenhubKepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, Sepeda Motor masih digemari untuk mudik karena memiliki tingkat fleksibilitas mobilitas dan aksesibilitas yang mudah, dan biaya relatif murah.

"Pengguna sepeda motor untuk mudik tahun 2016 sebanyak 4.786.775 2016 dan tahun 2017 naik menjadi 6.391.784 2017 atau sekitar 33,53 persen," jelas Bambang P dalam Diskusi Media FMB yang bertema "Mudik 2018 Guyub, Aman, dan Nyaman" di Ruang Serba Guna Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (7/6/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun