Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tiga Kategori Kandidat Cawapres Jokowi, Probowo Masuk Nomer Dua

21 Maret 2018   23:17 Diperbarui: 21 Maret 2018   23:16 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bursa cawapres  Joko Widodo sebagai Capres lebih seksi bagi para politisi dari pada maju sendiri sebagai Capres, situasinya Presiden Joko Widodo  bak Pangeran yang diperebutkan putri dan gadis cantik dari seluruh negeri. Mungkin begitu perumpamaannya, mohon maaf bila kurang pas, intinya kebanyakan politisi menilai peluang lolos petahana ke periode ke-2 lebih besar. 

Bila tidak demikian faktanya, untuk apa beberapa lembaga survei sibuk- sibuk menyandingkan beberapa nama populer sebagai Cawapres Jokowi di Pilpres 2019. Tidak bisa disembunyikan, survei -- survei itu pesanan dari partai atau tokoh politik agar nama mereka masuk dalam bursa Cawapres Jokowi dan di-ekspose di media. 

Selain faktor kebuntuan peraturan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008, yaitu :

 1. Memperoleh kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR, atau 

2. Memperoleh suara sah paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah suara sah nasional dalam Pemilu anggota DPR. 

Bila saat ini muncul wacana "poros ketiga" perlu dipertanyakan siapakah partai pendukungnya, PKB dan PPP ? Terlalu spekulatif,  mesti bukan tak mungkin dalam Pilpres 2019 ada muncul 3 capres dan cawapres. Menurut saya sangat baik bagi pendidikan demokrasi negara ini. Dunia politik seperti dunia sepak bola, tidak ada yang pasti, last minute bisa berubah.

Saya jadi ingat sebuah acara kuis dari Ratu Kuis, Ani Soemadi di Stasiun TVRI jadul, yakni "Kuis Siapa Dia", acara ini intinya menebak potongan -- potongan foto dari publik figur di layar TV. 

Pertanyaan kuis berjenjang, seperti menebak gambar sebuah "puzzle", ketika gambar pertama di buka tidak banyak peserta bisa menebak. Biasanya setelah gambar kedua atau ketiga, baru keluar jawaban tepat, sama dengan saat ini, siapa cawapres bagi Presiden Joko Widodo. Bila mengacu hasil lembaga survei, sedikitnya ada 5 nama yang diunggulkan, yakni Jusuf Kalla, Gatot Nurmatyo, Agus Harimurti, Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar. Hasil survei lembagai survei Populi terakhir (rilis Maret 2018), mengejutkan Wapres Jusuf Kalla masih masuk dalam survei dan menduduki rangking tertinggi dengan prosentase 15, 3 persen. 

Wacana sebelumnya, JK tidak akan maju lagi sebagai kandidat Cawapres, bahkan Mendagri Cahyo Kumolo pernah menawari JK sebagai Ketua Timses Pencalonan Jokowi 2019.

Pertanyaannya, apakah Presiden Jokowi akan memilih Cawapres dari nama -- nama yang dihasilkan oleh lembaga survei tersebut ? Pengalaman dari era SBY di periode ke-2 tidak memilih nama dari survei bahkan cenderung di luar dugaan, dimana Wapres Budiono bukan politisi tapi ekonom professional. Apakah Presiden Joko Widodo  juga akan mengikuti jejak SBY pilih Cawapres bukan dari nama unggulan survei? 

Semua peluang masih terbuka, memang menarik tebak -- tebakan ini siapa Cawapres Jokowi, seperti mengikuti "Kuis Siapa Dia ?" Dari pengamatan saya aktivitas nama -- nama unggulan dari lembaga survei di atas secara garis besar dapat dibagi dalam tiga kategori. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun