Mohon tunggu...
Sigit Bayu Pamadi
Sigit Bayu Pamadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengisi waktu luang membuat berita yang positif.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Antisipasi Bencana, Pemkab Kudus Adakan Apel Siaga Bencana 2022

24 Oktober 2022   14:43 Diperbarui: 24 Oktober 2022   15:31 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Apel  Siaga Bencana 2022 yang diadakan di Alun - alun Kudus. (Foto: Dok)

KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, menggelar apel siaga bencana tahun 2022 untuk memastikan kesiapan mengantisipasi potensi bencana alam di Kudus yang memiliki beberapa daerah rawan bencana alam.

Turut hadir sebagai peserta apel yaitu BPBD, Senkom Rescue, Kodim 0722, Polres, Satpol PP, PMI serta Relawan Gabungan.

"Potensi bencana alam di Kabupaten Kudus, yakni bencana banjir, tanah longsor, serta angin puting beliung," kata Bupati Kudus Hartopo saat memimpin apel siaga bencana tahun 2022 di Alun-alun Kudus, Senin (24/10/2022).

Melalui apel siaga bencana ini, lanjut dia, menjadi sarana untuk berkoordinasi dan meningkatkan kapasitas daerah dalam mempersiapkan sarana prasarana dan logistik, sehingga Kudus lebih siap menghadapi potensi bencana alam.

Apalagi, katanya, awal musim hujan terjadi lebih awal serta Kudus juga pernah mengalami hujan es sehingga perlu diantisipasi semua pihak dengan melakukan mitigasi bencana alam.

Ia mengakui ada beberapa desa di Kabupaten Kudus yang sering kali mengalami banjir, tanah longsor dan angin kencang.

"Kami berharap semua pemangku kepentingan ikut bergabung, termasuk para relawan serta perlengkapannya. Mudah-mudahan kalau ada peristiwa bencana alam bisa diminimalkan dampaknya," katanya.

Terkait dengan tanggul sungai yang kritis, kata dia, BPBD Kudus juga diinstruksikan untuk melakukan pemantauan sehingga ketika ada tanggul bocor bisa segera ditambal agar tidak terjadi tanggul jebol.

Dalam pemantauannya, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus juga bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.

Selain tanggul kritis, pihaknya juga menginstruksikan jajarannya untuk memantau sedimentasi masing-masing aliran sungai, seperti Sungai Dawe dan Piji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun