Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Habib Rizieq, Gatot, Anies, sebagai Perkuatan Oposisi dan Warna Pilpres 2024

7 November 2020   19:23 Diperbarui: 7 November 2020   19:39 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar kolase dalam foto adalah diambil dari Kompas.com

Sebelum lebih jauh, penulis ingin menyatakan disclaimer, bahwasanya tidak ada kepentingan apapun dari penulis terkait dengan Gatot Nurmantyo bersama Ormas KAMI, Habib Rizieq Shihab bersama Ormas FPI dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

***

Ya, Gatot Nurmantyo, Habib Rizieq Shihab, dan termasuk juga Anies Baswedan, tiga tokoh sentral yang seringkali muncul jadi pembicaraan publik.

Sepak terjang mereka bertiga kerap kali membikin panas istana (pemerintah), termasuk juga membikin naik darah para parpol koalisi pemerintah baik yang di legislatif ataupun yang tidak di legislatif.

Seperti halnya, Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, yang akhirnya memutuskan untuk turun gunung untuk bergabung di Ormas KAMI, yang ternyata organisasi ini bertindak kritis terhadap pemerintah, bahkan tidaklah dipungkiri manuver-manuver kebijakan organisasi mereka, memang sudah mengarah kepada manuver politik.

Sama halnya juga, kalau mengamati sepak terjang Habib Rizieq Shihab bersama FPI, dan segenap simpatisan yang lainnya, amatlah jelas mereka memang lebih banyak bersikap kritis kepada pemerintah.

Lalu, terkhusus Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebenarnya agak sedikit sulit ditebak, sebab sebenarnya sepak terjangnya tidaklah kelihatan kritis atau kentara kritis terhadap pemerintah, tapi anehnya seringkali kebijakan Anies Baswedan justru yang sering kali dikritik oleh pemerintah pusat dan koalisi parpol pendukungnya.

Bahkan ternyata perkembangannya, justru yang terjadi adalah memunculkan kesan bahwa, pemerintah pusat justru jadi oposisi bagi Provinsi DKI Jakarta.

Sehingga inilah kiranya yang jadi melatar belakangi alasan, kalau Anies Baswedan pada akhirnya boleh dimasukan dalam barisan oposisi pemerintah.

Ya, memang akan ada saja yang dilakukan oleh para politisi dan termasuk tokoh publik sebagai strategi coat tail effect untuk mendapatkan simpati sebanyak-banyaknya dari masyarakat.

Bahkan, peristiwa atau fenomena yang berlaku di pemerintahan dan masyarakat tak luput untuk dijadikan momentum berharga untuk menaikkan popularitasnya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun