Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dalam Renungan | Tentang Bohong yang Membudaya

14 April 2019   14:23 Diperbarui: 14 April 2019   14:31 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dalam renungan, wordpress.com

Oh, Semestaku, sesungguhnya begitu banyak realita yang merisaukan hati kami ini, sekarang ini banyak sekali orang-orang yang mudah berbohong, kebohongan begitu mudah diungkapkan dan diucapkan melalui berbagai cara layaknya ini adalah tradisi budaya.

Oh, Semestaku,banyak  orang kadang terlihat baik, namun terkadangpun kami salah mempersepsikannya ternyatapun orang itu turut berbohong, tak sedikit kami dapati publik figur juga turut berbohong, bahkan kebohongan itu tersiar menjadi kebohongan publik. Padahal sesungguhnya bohong itu termasuk dosa besar.

Oh, Semestaku, padahal yang kami tahu bohong itu artinya memberitahukan sesuatu yang berbeda dari realita yang sebenarnya, walaupun terkadang ada bohong yang dilakukan karena ketidak sengajaan. Tapi tetap saja hakikinya bohong itu adalah perbuatan yang tercela.

Oh, Semestaku, yang kami tahu bohong itu sangat dibenci oleh Tuhan kami, bohong adalah akhlak yang  buruk, merugikan orang lain dan bahkan merugikan diri sendiri, orang yang berbohong tak akan dipercaya lagi oleh publik, sekalipun orang yang sering berbohong itu berkata benar tapi tetap saja ia dianggap berbohong.

Oh, Semestaku, yang kami tahu bohong itu termasuk kejahatan, karena bohong itu dapat menimbulkan berbagai macam kedustaan dan kemunafikan, menyalahi janji, khianat karena kesaksian yang palsu. Akan tetapi banyak sekali kebohongan itu kini menyeruak dalam sendi kehidupan kami ini.

Oh, Semestaku,  ketika banyak orang berbuat munafik, yang tampak oleh kami secara lahiriah mereka tampak jujur tetapi kenyataannya secara batinnya mereka itu berbohong. Berbagai cara bohong itu di upayakan dengan bujuk rayu dan pujian agar kami yakin akan kebenarannya, ataupun bohong mereka itu sekedar menyenangkan hati kami ini saja.

Oh, Semestaku, sekarang ini kami dapati,  banyak sekali kesaksian palsu tentang sesuatu yang dialami namun tidak sesuai realita yang dialaminya hingga semua itu, seperti adalah sebuah kebenaran yang nyata bagi mereka, kini kami sering melihat realita tentang kebohongan yang membuat kami menghela nafas panjang ini, prihatin tentang berbagai kebohongan yang terjadi.

Oh, Semestaku, seringkali kami hanya termenung memikirkan semakin banyaknya kebohongan-kebohongan itu, yang membuat kami semakin terdiam, bingung dan cemas hendak bagaimana dan apa lagi yang harus kami perbuat tentang kebohongan itu.

Oh, Semestaku, kini zaman semakin cepat berubah, kebohonganpun akan terus seiring sejalan, tetapi kami yakin Orang-orang jujur masih banyak dikirimkan Tuhan untuk kami, menyelamatkan kami ini dari berbagai bentuk kebohongan-kebohongan itu, menuju jalan kejujuran dan kebenaran dan membawa kami dalam kebahagian dan kedamaian hati.

*****

Di suatu sore dalam renungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun