Mohon tunggu...
Sigid PN
Sigid PN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru, dan Pegiat Literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Minat Baca Pada Peserta Didik

22 Desember 2022   13:54 Diperbarui: 22 Desember 2022   16:06 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pepatah bijak mengatakan apabila engkau ingin mengenal dunia maka membacalah dan apabila engkau ingin dikenal oleh dunia maka menulislah. Kalimat tersebut walaupun terkesan sederhana akan tetapi sangatlah mempunyai makna yang teramat dalam karena dibalik kesuksesan kita hingga dapat meraih gelar sarjana bahkan lebih dari itu, tentulah tidak terlepas dari aktivitas menulis dan membaca.

Yang menjadi pertanyaannya kini adalah sudahkan kita sebagai orang tua menumbuhkan minat membaca dan menulis terhadap anak-anak kita? Sadarkah para orang tua bahwasannya menumbuhkan minat membaca dan menulis kepada anak-anaknya merupakan hal yang teramat penting? Orang tua mana yang tidak berharap anak-anaknya dapat meraih kesuksesan serta kebahagiaan di masa depan, maka dari itu marilah kita arahkan mereka kepada hal-hal positif, salah satunya yaitu dengan menumbuhkan minat baca. Peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan minat baca khususnya pada anak-anak usia sekolah karena umumnya waktu mereka sebagian besar adalah di rumah berkumpul bersama keluarga.

Nah, dalam artikel ini saya mencoba untuk sedikit berbagi tentang bagian dari literasi yaitu aktivitas membaca ditinjau dari sudut pandang seorang guru. Literasi pada mulanya lebih diartikan sebagai melek aksara, dalam arti tidak buta huruf ataupun bisa membaca. Sehingga pada fase-fase awal, literasi secara umum selalu diidentikkan dengan kemampuan membaca. Dalam perkembangannya, literasi tidak hanya berkaitan pada aktivitas membaca saja. Menurut definisi yang dikemukakan di dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, literasi adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara (2017).

Tujuan utama pembelajaran literasi membaca adalah agar peserta didik mampu memperoleh pemahaman yang mendalam dari informasi yang didapatkan (membaca untuk belajar). Pembelajaran literasi membaca ditekankan pada aktivitas peserta didik, agar peserta didik mampu:

  1. Menganalisis isi teks baik secara eksplisit maupun implisit.
  2. Menggambarkan inferensi analitis atas teks.
  3. Mengkritisi teks melalui penggunaan logika berpikir yang benar, serta ditunjang oleh fakta-fakta yang lengkap baik dari dalam teks maupun luar teks.
  4. Memproduksi secara kreatif pemahamannya melalui berbagai media representasional yang bersifat multimoda, multi genre, multimedia, dan multibudaya.

Mengutip pendapat Abidin (Vacca, 2015), untuk mencapai tujuan pembelajaran literasi membaca, proses pembelajaran setidaknya harus melewati tiga tahapan kegiatan, antara lain yaitu aktivitas prabaca, aktivitas membaca, dan aktivitas pascabaca.

1. Aktivitas Prabaca

Guru harus mampu mengarahkan peserta didik pada topik pembelajaran yang akan mereka pelajari. Terkait asumsi dasar ini, aktivitas prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan sebelum peserta didik melakukan kegiatan membaca.

Beberapa aktivitas prabaca yang dapat dilakukan guru antara lain yaitu :

  1. Memilih atau menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membaca.
  2. Memilih teks yang dibutuhkan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  3. Menyusun pertanyaan pemandu yang terkait dengan teks.
  4. Membangkitkan pengetahuan awal yang berhubungan dengan topik teks.
  5. Mengarahkan peserta didik untuk membuat pertanyaan dan prediksi baik yang berkenaan dengan topik ataupun topik secara umum.

Photo Dokpri
Photo Dokpri
2. Aktivitas Membaca

Setelah aktivitas prabaca, dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu membaca. Dalam pandangan pendekatan respons pembaca, aktivitas membaca yang dilakukan berfokus pada upaya mendapatkan pemahaman secara literal, inferensial, maupun kritis. Hal ini juga dikorelasikan dengan 3 strategi pembelajaran yaitu: memorisation strategies, elaboration strategies dan control strategies. Oleh karena itu ragam aktivitas membaca lebih banyak berkaitan dengan upaya menganalisis, membandingkan, dan mengkritik teks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun