Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kerdil, Besar, dan Cara Berpikir

21 Juni 2020   17:52 Diperbarui: 21 Juni 2020   18:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

KERDIL, BESAR DAN CARA BERPIKIR

Cara berpikirnya orang kerdil adalah bagaimana agar kesalahan kecil dari si orang besar bisa buat menjatuhkan si orang besar. Hendak mencari-cari kelemahan atau kesalahan kecil dari si orang besar. Begitulah cara berpikir kerdil dari orang kerdil.

Sebaliknya, cara berpikirnya orang besar adalah bagaimana agar kesalahan besar dari si orang kecil bisa dimaafkan dengan menganggapnya itu bukanlah persoalan besar. Cukup dimaklumi atau disembunyikan. Begitulah orang besar.

Menjadi orang besar atau kerdil itu bermula dari bagaimana cara berpikir seseorang. Tak penting badannya besar atau kecil. Bukan soal bangsawan atau rakyat kecil. Bukan soal berpendidikan atau tidak. Tapi itu tergantung cara berpikirnya. Maka setiap orang berkesempatan menjadi orang besar. Tak perlu berpikir besar, tapi mulailah dengan memikirkan hal-hal kecil menurut sudut pandang besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun