Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, atas izin-Nya, 20 September kemarin KPUD Provinsi DKI Jakarta menetapkan Mamat (Rachmat Ariyanto) sebagai Calon Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Periode 2019 -- 2024 dari Partai Demokrat mewakili Daerah Pemilihan Jakarta Timur 6, Kecamaran Makasar, Cipayung, Ciracas & Pasar Rebo dengan nomer urut 2.
Jika dikaji sejarah memang sangat pantas bagi Mamat bersyukur atas segala hal yang telah Mamat lalui dalam dunia politik dan kepartaian. Sebagaimana yang telah banyak Mamat paparkan pada tulisan terdahulu tahun 2010 masa dimana akhirnya Mamat memutuskan berhenti sebagai voulenteer pada Artha Graha Peduli (AGP) sebuah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang kemanusiaan dan alam.
Pensiun AGP Mamat putar kemudi aktif di Partai Demokrat. Dibantu oleh Senior-senior yang sangat baik, Mamat dihantarkan hingga jabatan Sekretaris Partai Demokrat Jakarta Timur. Pemilu 2014 Mamat nyaleg, alhamdulillah mendapatkan nomer urut 4 didapil Jakarta Timur 5. Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat DKI 2017, Mamat naik jabatan menjadi Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Daerah DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, atas pertimbangan taktis dan strategis Mamat mengambil kembali posisi Sekretaris DPC Jakarta Timur bersama Ibu Dwi Astuti Wulandari B.Comm (Caleg DPR RI Dapil Jakarta Timur nomer urut 1). Dan sebagaimana pembukaan tulisan ini, sekarang Mamat nyaleg lagi di Dapil Jakarta Timur 6 nomer urut 2, dibawah nomer 1, diatas nomer 3.
Dalam salah satu hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah Sallallahualaihi Wasallam bersabda yang artinya, "Tidak dikatakan bersyukur pada Allah, bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada manusia" (HR. Abu Daud no 4811), maka tulisan kali ini Mamat tujukan sebagai salah satu cara mengucap terima kasih kepada salah satu orang yang Mamat anggap sangat berjasa dalam perjalanan politik Mamat. Beliau adalah H. Misan Samsuri (HMS).
Bagi Mamat, HMS adalah adalah pribadi yang komplit sebagai seorang politisi. Mentalnya tangguh, akalnya brilian, hatinya baik, pembawaannya tenang, ramah dan bersahabat. Namun jangan coba-coba membuatnya sakit hati, entah ilmu apa yang dimilikinya HMS sangat pandai menbuat orang merasa bersalah alias sekak seter. Dibalik kekurangannya sebagai seorang manusia biasa, sekali lagi bagi Mamat, HMS layak untuk dijadikan Guru dan panutan dalam berpolitik. Oleh karenanya ketika HMS menawarkan Mamat pindah Dapil, agar bersama-sama Beliau berpencak politik di Dapil 6 dengan tawaran nomer urut 2 tanpa pikir panjang Mamat ucap Bismillah dan berjabat tangan (tanpa cipika cipiki) tanda kesepakatan.
Mamat yakin dengan kapasitas serta rekam jejak HMS dan izin Allah tentunya, memperoleh 2 kursi sangat rasional bagi Demokrat di Dapil 6, insya Allah bisa 3 dengan semangat kebersamaan 10 caleg didapil 6. Dan Mamat berharap tuah HMS agar dapat mengawani Beliau pada pelantikan 2019 nanti.
Sangat banyak kisah-kisah serta pengajaran yang dapat diambil dari sosok seorang HMS sang maestro yang Mamat kagumi, akan tetapi pada tulisan kali ini Mamat cukupkan sampai disini. Jika teman-teman penasaran dengan Beliau silahkan berkunjung ke Pendopo di Bambu Apus, dimana setiap malam HMS berkumpul dengan masyarakat. Bercerita dari politik, sosial, sejarah, kehidupan dan lain sebagainya. Mulai dari yang serius hingga non serius. Pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat bahkan emak-emak akan dapat kita temui disana. Ditemani ubi dan kacang rebus serta kopi nar-nar buatan Bang Nomon suasana akan selalu gumbira penuh canda tawa dan juga ilmu serta kebaikan tentunya.
Salam Sedulur