Beberapa waktu yang lalu kita telah merayakan hari bumi. Sebuah hari yang didedikasikan untuk perhatian lebih kepada bumi, atau sebuah momentum untuk mengingatkan orang-orang bahwa menjaga dan merawat bumi sebetulnya adalah menjaga dan merawat keberlangsungan hidup kita beserta anak cucu dikemudian hari.
Menjelang hari bumi maka pikiran Mamat kembali ke masa lalu, masa dimana Mamat menjadi bahagian dari Keluarga Besar Yayasan Artha Graha Peduli (AG Peduli). AGP adalah sebuah organisasi Non Profit yang didirikan oleh Artha Graha Network, berdiri tahun 1990 AG Peduli menaruh perhatian khusus kepada masalah-masalah lingkungan. Untuk tahu lebih jauh tentang AG Peduli silakan mampir disiniÂ
Sekitar tahun 2006, tepatnya paska musibah Tsunami di Provinsi Aceh, Mamat bergabung sebagai voulenteer di AG Peduli. Selain evakuasi korban bencana AG Peduli melakukan kegiatan pembuatan rumah tinggal serta pembangunan tempat Ibadah yang rusak akibat dari musibah tersebut. Berturut-turut setelah itu, Mamat dan kawan-kawan AG Peduli selalu terlibat dalam misi-misi kemanusiaan akibat bencana banjir, gempa dan musibah lainnya.
Selain diperintahkan oleh AG Peduli pada kegiatan bantuan sosial bagi korban bencana alam, Mamat juga mendapat keistimewaan untuk turut serta dalam kegiatan konservasi lingkungan di Tambling. Sebuah hutan konservasi fauna liar seluas 45.000 Hektare yang berlokasi diujung pulau Sumatera (Untuk mengenal lebih jauh tentang Tambling Wildlife Nature Conservation silahkan tengok http://inilahallam.com/ ).
Memori bersama AG Peduli muncul ketika Mamat mendapat seruan menghemat energy di hari bumi. "AG Peduli ga ada matinye" tetap konsisten hingga hari ini menjadi pelopor mengingatkan masyarakat bumi untuk senantiasa menjaga dan merawat bumi tempat dimana kita beserta anak keturunan akan menjalani hari demi hari menjalankan fungsi dan tugas sebagai manusia.
AG Peduli telah mengambil peran yang selama ini banyak orang tinggalkan dan lupakan. Bagi sebagian orang tugas merawat bumi merupakan tugas pemerintah semata, namun hal itu tidak berlaku bagi AG Network melalui AG Peduli. Bumi adalah milik kita, jika kita tak bisa mengawani maka bersiaplah untuk dimusuhi.
Terakhir, Selamat dan salute untuk AG Peduli dan seluruh jajarannya yang selalu ikhlas dalam mengambil beban besar penjaga dan perawat bumi. Terima kasih atas memori masa lalu yang tak lekang oleh waktu. Dan semoga mampu menyadarkan dan menginspirasi banyak pihak untuk lebih peduli terhadap bumi sekecil apapun kepedulian itu. Bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk diri kita sendiri.