Tentu saja definisi oposisi pop di atas sangat dipengaruhi oleh kajian studi budaya yang sering disebut budaya populer (pop culture). Stuart Hall dan Douglas Kellner melihat budaya pop sebagai perhatian komunikasi terhadap realitas simbolik, teks, dan perilaku modern dalam ruang pemaknaan seperti melek media dan teknologi.
Jadi, kita yang sering mengakses jejaring sosial lewat gawai pintar, sejatinya telah menjadi bagian dari budaya populer itu sendiri. Apa pasal? karena kepercayaan kita terhadap lembaga politik formal kian menurun dan merasa penting menyuarakan protes-protes itu lewat media yang bebas dominasi seperti media sosial.
Hanya saja, ada sedikit kelemahan, dimana oposisi pop pun akhirnya kudu menempuh jalur-jalur pelembagaan demi keabsahan konstitusional. Misalnya, dulu gerakan demo 411 yang bermula dari riuhnya protes keadilan lewat jejaring sosial akan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok, akhirnya harus diserahkan ke meja hukum. Massa virtual yang tumpah ruah di Jalan Medan Merdeka waktu itu, tak bisa berbuat lebih kecuali menanti proses hukum.