Mohon tunggu...
SH Tobing
SH Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Berbagi Untuk Semua | shtobing@gmail.com | www.youtube.com/@belajarkoor

Ingin berbagi pengalaman dan pemikiran serta terus membaca untuk memperkaya wawasan. Kompasiana menjadi tempat yang ideal untuk berbagi pengalaman dan ide selama saya diberi kesempatan berkarya di dunia | Have a nice day! | https://www.youtube.com/@belajarkoor

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tegar Tengkuk Menjalankan New Normal

12 Juli 2020   15:51 Diperbarui: 12 Juli 2020   15:48 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakai Masker dengan Benar/koleksi pribadi

Tegar tengkuk adalah istilah untuk orang yang keras kepala, tidak mau (sangat susah) menurut, (KBBI). Di Alkitab kita sering menemukan istilah tegar tengkuk yang ditujukan kepada bangsa Israel oleh para nabi utusan TUHAN.

Sejarah Tegar Tengkuk

Karena sifatnya yang tegar tengkuk, maka bangsa sering sekali dihukum oleh TUHAN. Negaranya sering dihancurkan oleh bangsa lain, bahkan mereka beberapa kali dibuang menjadi budak di negar lain (yang menjajah mereka).

Sejarah mereka mencatat berbagai hukuman yang dialami nenek moyang mereka. Tetapi dasar tegar tengkuk, beberapa generasi selanjutnya mengulangi kesalahan neneg moyang mereka. Dan kembali dihukum oleh TUHAN. Begitu yang tercatat di sejarah bangsa Israel dan Alkitab.

Saya perhatikan sebenarnya sifat tegar tengkuk itu bukan hanya dimiliki bangsa Israel. Kalau melihat berbagai sejarah bangsa-bangsa, maka sebenarnya tegar tengkuk itu sifat dari manusia pada umumnya.

Tegar Tengkuk di Indonesia

Orang tegar tengkuk banyak kita temui di negara kita tercinta ini. Contohnya pada bahaya rokok untuk kesehatan. Kita tahu Indonesia adalah salah satu negara yang tidak melarang rokok, tetapi menghimbau dan menakut-nakuti dengan memasang gambar-gambar seram akibat rokok, baik di bungkus rokok maupun di iklan-iklan.

Tetapi berapa banyak perokok yang berhenti karenanya? Saya pribadi hanya mengenal beberapa perokok yang berhenti merokok, itupun bukan karena gambar yang ada di bungkus rokok. Tetapi lebih banyak orang yang saya kenal tadinya tidak merokok sekarang merokok.

Oleh karena itu tidak aneh ketika protokol kesehatan dibuat, sangat banyak orang-orang yang melanggar dan tidak perduli akibatnya. Mereka seperti jagoan menganggap remeh bahaya penularan penyakit akibat virus korona yang disebut Covid19 itu. 

Dalam beberapa hari setelah pengumuman pelonggaran PSBB atau masa transisi memasuki Era New Normal, banyak orang yang tidak memakai masker. Bahkan di sekitar tempat tinggal saya, yang memasang spanduk sebagai "Area Wajib Masker". 

Contoh Buruk dari Si Tegar Tengkuk

Bukan hanya anak-anak yang tidak pakai masker, tetapi juga orang-orang tua. Beberapa orang yang saya kenal cukup tua, dan risiko tinggi terkena sakit parah akibat Covid19, dengan tenangnya duduk-duduk di pos satpam tanpa masker.

Beberapa mini market dan toko tidak mewajibkan pengunjung tanpa masker, mungkin mereka takut tokonya tidak laku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun