Mohon tunggu...
maulina shfwatul ulya
maulina shfwatul ulya Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd.AUD Soon🎓

Dongeng-dan-Dunia Anak✨ Belajar mencintai diri sendiri juga mencintai menulis🌼

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Bund, Ajari Si Kecil Bahasa Ibu!

21 November 2020   23:53 Diperbarui: 22 November 2020   00:43 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senang yaa bunda bila melihat si kecil , sang buah hati sudah bisa mengucapkan sepatah dua patah kata. "Maa ... Mii Cuuuu !" Yah walaupun cara ia melafalkan tiap kalimat masih belum terlalu jelas, Namun cukup bagi bunda untuk memahami apa yang ia mau , sebab dari hal tersebut sudah menunjukkan bahwa perkembangan bahasa anak mulai tampak .

Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan sehari - hari terutama dalam hal berkomunikasi  , baik pada anak anak , remaja, maupun dewasa hingga tua. Untuk dapat menjelaskan apa yang di inginkan serta dibutuhkan ,si kecil perlu bisa berbahasa dan mengerti apa yang ia dan orang lain disekitarnya sampaikan , dengan berbahasa pula nantinya ia akan mampu mengekspresikan diri serta berkomunikasi . Mulai dari melakukan interaksi , pembelajaran , hingga perkembangan sosial emosional yang tentunya sangat penting bagi mereka .
Hm bukannya si kecil sejak lahir sudah dibekali dengan kemampuan berbahasa ?
Memang benar bund, sejak kecil mereka telah dibekali kempuan berbahasa, namun juga perlu dirangsang serta diberikan stimulus agar si kecil nantinya dapat berbahasa dengan baik sesuai dengan jenjang usia mereka . 

Mengenai belajar bahasa jenjang anak usia dini , merupakan sebuah hal yang alamiah, bahkan bayi sekalipun dilahirkan dengan kempuan berbahasa . Semua anak , tidak peduli bahasa apa yang digunakan kedua orang tuanya , akan belajar bahasa dengan cara yang sama . Dalam ilmu Perkembangan berbahasa khusunya pada anak usia dini , terdapat tiga tahapan dalam mengembangkan keterampilan kebahasaan mereka : 

  1.  Tahap awal : Mempelajari suara
    Ketika bayi baru saja dilahirkan, mereka dapat membuat dan mendengar semua suara dalam satu bahasa didunia . Itu sekitar 150 suara dalam kisaran 6500 bahasa , meskipun tidak ada bahasa yang menggunakan semua suara itu. Bunyi yang digunakan dalam bahasa adalah fonem .
    pada tahap ini bayi belajar fonem mana yang berasal dari bahasa yang mereka pelajari , serta yang tidak dipelajari . Kemampuan untuk mengenali bunyi bunyi tersebut disebut dengan " Kemampuan Fonemik " , yang nantinya penting bagi anak anak ketika belajar membaca 
  2. Tahap kedua : Mempelajari kata - kata
    Pada tahap ini , anak anak pada dasarnya belajar bagaimana suara suara dalam suatu bahasa berjalan bersama serta membuat makna . Sebagai contoh mereka belajar bahwa suara " m-ah-m-ee " merujuk pada makhluk yang memeluk serta memberi makan mereka , yaitu bunda :)
    Hal ini merupakan langkah penting , sebab senua yang dikatakan hanya dari aliran suara . Untuk memahami bunyi - bunyi tersebut , seorang anak harus mengenali dimana satu kata dimulai dan berakhir . Atau dalam hal ini disebut batas kata 
  3. Tahap tiga : Belajar kalimat
    Selama tahap ini anak akan belajar membuat sebuah kalimat, dengan memasukkan urutan kata dengan benar . Misalnya "aku ingin kue " bukan "ingin kue aku " . Pada masa ini anak anak juga belajar perbedaan antara tata bahasa dengan maknanya yang tepat , misalnya ' hijau tidak berwarna sedang tidur dengan perasaan gelisah " . Anak anak akan tahu bahwa meskipun kalimat tersebut menggunakan tata bahasa yang bemar , namun tidak memiliki makna yang tepat. 

Pada umumnya ketika si kecil memasuki jenjang usia 1 tahun , mereka akan mulai bisa berkata kata . Walaupun mungkin hanya baru satu atau dua kata yang mampu dikuasainya ., namun biasanya bunda sudah terlanjur gemash dan serta ingin terburu - buru mengajarkan bahasa kedua pada sikecil , baik bahasa nasional maupun bahasa asing / internasional . Padahal seharusnya sebelum si kecil diajarkan bahasa kedua dianjurkan untuk dilatih terlebih dahulu dalam berbahasa ibu. 

Mengajari bahasa bahasa ibu atau biasa disebut sebagai bahasa daerah tidak hanya bisa melestarikan bahasa asli indonesia , namun juga membuat anak tidak lupa akan asal usulnya , selain itu mengajarkan anak berbahasa ibu juga memiliki manfaat yang sangat penting dalam proses tumbuh dan kembang mereka. Berikut beberapa manfaat dari bahasa ibu bila diajarkan kepada si kecil sejak dini :
Manfaat pertama, dengan mengajari berbahasa ibu dapat meningkatkan insting kreatifitasnya . bahkan penelitiana pernah menyebutkan bahwa , anak anak yang fasih dalam berbahasa ibu , memiliki kreatifitas yang tinggi , atau kecerdasan kreatifitasnya semakin meningkat . Oleh sebab itu orang tua sangat diharuskan dalam mendorong anak untuk belajar berbahasa ibu , serta bangga dalam setiap penggunaanya. 

Selain itu mengajarkan anak berbahasa ibu juga dapat menyebabkan perkembangan intelektual anak memiliki kemampuan yang lebih , serta dengan belajar bahasa ibu akan memperkaya kosa kata perbendaharaan, juga wawasan sang anak . Ia akan tahu literatur kedaerahan , serta mambu menumbuh kembangkan kemampuan emosional, dan nantinya si kecil akan jdi lebih menghargai hasil warisan budaya, berkat ia belajar bahasa ibu dijenjang usia dini . 

Nah, untuk bisa menstimulasi kemampuan berbahasa yang baik dan benar , bunda bisa mengikuti tips berikut : 

Pertama, jadikan mendongeng atau membacakan buku sebagai sarana meningkatkan perkembangan bahasa pada anak, serta memperkaya kosakata, mengajarkan struktur bahasa dan belajar mengucapkan kata dengan benar.

Kedua, gunakan mainan dan bonekanya saat Anda mendongeng. Dari situ si Kecil bisa belajar tentang bagaimana berimajinasi.

Ketiga, ajak si Kecil berbicara dalam setiap kegiatan bersamanya. Walau mungkin tidak selalu memberi respons, sebenarnya ia menyerap apa yang Bunda katakan dan lakukan lho. Misalnya, saat berbelanja dengannya katakan "Lihat dek, ini namanya bayam. Warnanya hijau dan membuat kita sehat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun