Mohon tunggu...
Shofi Hidayatullah
Shofi Hidayatullah Mohon Tunggu... Insinyur - Learner

Calon Penulis Buku Bestseller

Selanjutnya

Tutup

Nature

Benar Bahwa Negeri Ini Adalah Tenggalan Surga

21 Januari 2019   17:17 Diperbarui: 21 Januari 2019   17:27 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Negeri ini bernama Indonesia keberadaanya memang sangat istimewa, diperebutkan oleh seluruh penduduk dunia. Buktinya bangsa Belanda sangat bahagia bisa menjajah kekayaan dan keberagaman Nusantara sehingga tak terasa 350 tahun berlalu. Tidak hanya itu bangsa Portugis dan Eropa pun sebenarnya juga mengidamkan bisa ikut mengambil kekayaannya, tetapi kekuasaan mereka tak mampu untuk mewujudkan impiannya tersebut.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan jumlah pulau 17499 (Dishidros TNI, 2012) dan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia sepanjang 80791 km (Dishidros TNI, 2012) angka tersebut setara dengan dua kali keliling Bumi. Dengan begitu negeri ini sudah mewakili seluruh hal penting yang ada di bumi.  

Indonesia menjadi negara dengan kawasan laut dan lautan terbesar di dunia (5,8 juta km2, Dishidros TNI 2012, termasuk ZEE Indonesia) berkat dua paparan benua terbesar di dunia yang berada di dalamnya (Paparan Sunda dan Paparan Sahul), serta adanya lereng-lereng dua benua yang saling bertemu (subduksi:geologi), sehingga di dalamnya begitu banyak sumberdaya hayati dan non-hayati yang telah dimanfaatkan dalam bidang energi, mineral dan sumberdaya hayati.

Indonesia menjadi jantung dunia bagi terumbu karang, baik pada masa lalu maupun pada masa kini. Terumbu karang purba yang masih ada menjadi reservoir-reservoir tempat akumulasinya minyak atau gas. Terumbu-terumbu masa kininya tampak bak surga dunia bagi para penghuni laut, penyelam seluruh dunai terpukau dengan keindahan taman lautnya, bagaikan dunia lain di bawah laut. Meskipun kawasan terumbu Indonesia hanya menyusun 18% area terumbu dunia, tetapi mampu menyimpan 75% spesies terumbu karang dunia.

Indonesia menjadi negeri dengan begitu banyak sumber energi yang telah terbukti maupun dalam proses terkaan seperti minyak, gas bumi, gas metana batubara, gas serpih, gas hidrat, batubara panasbumi, air, angin, pasang surut air laut, perbedaan temperatur air laut, nuklir, dan sebagainya.

Indonesia menjadi negeri dengan potensi panasbumi yang sangat super hebatnya 27000 Mw atau setara dengan 40 % dari seluruh potensi energi panasbumi yang ada di dunia. Hal itu didukung oleh jajaran gunungapi terbesar di dunia. Sekaligus gugusan gunungapi ini membuat tanah air di negeri ini menjadi kebun surga yang sangat berkah.

Indonesia menjadi negeri dengan varietas flora dan fauna yang begitu menakjubkan, lagi dan lagi karena proses geologi yang membenturkan dua benua asal flora dan fauna tersebut di Indonesia, yang mampu memberikan keunikan biogeografi yang tiada tara. Negara ini mempunyai lebih banyak spesies dibandingkan dengan negara lain di Asia, bahkan mungkin lebih banyak dibandingkan seluruh negara di dunia (Anthony J. Whitten, 1991).

Karena proses geologi pula yang membawa negeri ini ke area tropika, maka Indonesia memiliki kawasan hutan hujan tropis yang luas,  yang menjadi tempat yang ideal bagi spesies endemik dan plasma nutfah tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan.

Telah sejak lama Indonesia diminati para ahli geologi. Hal ini tak lepas dari keindahan Nusantara sebagai gugusan kepulauan di wilayah Khatulistiwa, seperti kata Edward Dowwes Dekker (1860) bahwa Oost Indies, Hindia Timur adalah : sabuk zamrud yang berjajar sepanjang khatulistiwa.

Berikut beberapa pendapat para geologis yang pernah dibuat jatuh hati kepada indahnya kondisi Geologi Indonesia. Karya-karya mereka mampu membuka mata dunia untuk turut kagum dan belajar kepada negeri yang sangat kaya ini.

 "Differences in the geological environment of the various arc-trench systems in Indonesia are responsible for the complexity and discrepancies in the geology between the numerous islands." Katili (1973)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun