Mohon tunggu...
Shobibatur Rohmah
Shobibatur Rohmah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dibalik Minus, Pasti Ada Plus

8 April 2019   22:17 Diperbarui: 8 April 2019   22:46 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Siapa sih yang masih mengakui jika belum menemukan kelebihannya?"
Pada dasarnya, tak ada manusia yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya dimiliki Allah SWT. Akan tetapi, sebagai Pencipta, Allah swt memberi karunia hamba-Nya (manusia) dengan akal dan nafsu, yang berbeda dengan makhluk Allah yang lainnya. Dibalik itu, manusia memiliki kelebihan dan juga kekurangan masing-masing.
Seseorang mungkin terlihat tak berbakat, namun kita tak pernah tahu dibalik kekurangannya tersebut yang ternyata lebih "WOW" dari apa yang kita miliki. Seseorang di dunia ini pasti memiliki kelebihan tertentu dan pasti memiliki kekurangan, karena dibalik kekurangan pasti ada kelebihan serta dibalik kelebihan pasti ada kekurangan.
Kecerdasan seseorang memang tak dapat dilihat ataupun diukur oleh covernya. Bahkan, mereka yang terlihat memiliki berkebutuhan khususpun memiliki keahlian tertentu dalam bidangnya. Terbukti, jika banyak dari mereka yang lebih menonjol dari orang-orang pada umumnya.
Dapat saya ambil dari kisah hidup gadis berusia 15 tahun, siapakah itu?
Dia adalah adik kandung saya sendiri, sebut saja dia si A. Sejak kecil, dia sudah dilatih, berobat kesana kemari, dikasih vitamin oleh orang tua kami agar bisa berjalan seperti kita pada umumnya. Akan tetapi, hingga detik ini, tak ada perkembanganpun darinya.
Dibalik kekurangannya tersebut, "Gak bisa jalan? Gak masalah".
Mengapa?
Karena meskipun dengan keadaannya yang demikian, ia tak pernah berputus asa untuk hidup. Selama dia duduk di bangku sekolah, ia selalu memegang peringkat 1, tanpa adanya pergeseran oleh kawan-kawannya dalam memperebutkan prestasinya. Yap, dia berprestasi dalam bidang akademiknya dikala keadaannya yang tak dapat berjalan. Meski demikian, ia tak pernah dijauhi oleh orang-orang sekitarnya. Bahkan, ia selalu menjadi kesayangan dan yang dirindukan oleh semua orang. Karya-karya tulisnya berupa cerpen dan puisipun ikut serta menjadi bagian dari bakatnya.
Jadi, yang lemah bukanlah menjadi sosok yang lemah untuk keseluruhannya. Akan tetapi, lihatlah dari sisi manakah ia berkembang, karena kelebihan tidak dapat dilihat dari satu titik saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun